kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kapitalisasi pasar saham big caps turun, simak prospek dan rekomendasi analis


Senin, 05 Juli 2021 / 08:20 WIB
Kapitalisasi pasar saham big caps turun, simak prospek dan rekomendasi analis


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Bernada serupa, kenaikan harga saham EMTK juga didorong oleh aksi private placement yang sebagian besarnya diserap oleh NAVER Corporation, perusahaan mesin pencari web terbesar di Korea Selatan dan perusahaan investasi bernama H Holdings Inc. Terlebih lagi, dana hasil private placement tersebut rencananya digunakan untuk investasi dan modal kerja.

Kemudian, untuk TPIA, harganya sempat turun dalam, tetapi adanya rencana aksi korporasi rights issue kembali memengaruhi pergerakan sahamnya. "Sementara untuk DCII, saya menilai kenaikan harganya tidak berdasarkan mekanisme pasar yang wajar atau terlalu esktrem," ungkap Sukarno saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (4/7).

Terkait dengan prospek sahamnya, menurut Sukarno, meski mencatatkan penurunan harga, saham-saham berkapitalisasi pasar besar (big caps) tersebut masih berpeluang naik, terutama saat kondisi sudah kembali normal. Pasalnya, saham-saham tersebut memiliki kondisi fundamental yang kuat sehingga tetap menarik untuk diburu.

"Emiten-emiten tersebut sedikit ada penurunan kinerja akibat Covid-19. Jadi, tinggal nunggu pandemi selesai dan kinerjanya bisa bagus lagi. Setelah itu, sahamnya bisa jadi pilihan lagi," ucap Sukarno.

Baca Juga: Kinerja reksadana saham diproyeksikan bangkit pada sisa tahun ini

Oleh karena itu, untuk saat ini, pelaku pasar disarankan wait and see dan menyediakan alokasi dana untuk melihat peluang beli ke depannya. Pelaku pasar juga bisa menggunakan strategi akumulasi beli secara bertahap di area yang dianggap menjadi support saham.

Bernada serupa, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, prospek saham-saham big caps memang sudah tidak secemerlang dulu. "Namun, kami masih melihat adanya potensi untuk menguat kembali. Investor asing pun hingga saat ini masih cenderung masuk ke big caps meskipun nampaknya tidak sebesar yang lalu," kata Herditya.

Menurut dia, secara teknikal, UNVR, HMSP, dan BRPT menjadi saham-saham yang menarik untuk dikoleksi karena sedang berada di awal fase uptrend dan berpeluang melanjutkan penguatannya. Para pelaku pasar dapat melakukan buy on weakness pada tiga saham tersebut.

Baca Juga: Menguat 0,28% Jumat lalu, IHSG diprediksi berbalik melemah pada Senin (5/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×