Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan yang signifikan pada kapitalisasi pasar modal. Sampai saat ini, kapitalisasi pasar modal di Indonesia mencapai Rp 4.800 triliun.
Direktur Pengembangan Bisnis BEI, Friederica Widyasari Dewi yang akrab disapa Kiki menyatakan, angka itu tumbuh cukup signifikan jika dibandingkan pada saat lembaga penghimpun dana investor di Indonesia ini baru pertama kali berdiri.
Selain itu, pertumbuhan transaksi harian saat ini juga sudah mencapai Rp 6 triliun perhari. Kiki menjelaskan, kapitalisasi pasar menunjukkan nilai efek yang tercatat di bursa saham.
Artinya, kapitalisasi menunjukkan seberapa besar nilai surat berharga yang diterbitkan oleh berbagai perusahaan dalam satu pasar. Surat berharga dapat berupa saham atau surat utang seperti obligasi dan sebagainya.
Nah, berdasarkan hal tersebut, meningkatnya jumlah kapitalisasi market dapat diartikan sebagai meningkatnya peran serta masyarakat dalam menyerap surat-surat berharga tersebut.
"Meningkatnya kapitalisasi di pasar modal ini berarti jumlah investaor yang tergabung sudah semakin banyak. Diharapkan ke depan akan semakin banyak," ucap Kiki di Jakarta, Selasa (15/4).
Menurut Kiki, BEI menargetkan kapitalisasi pasar yang akan disumbangkan pasar modal Indonesia mencapai Rp 8.000 triliun. Besaran angka tersebut bukan hal yang mustahil untuk diraih, mengingat fundamental ekonomi Indonesia yang cukup baik.
"Indonesia itu primadona fund manager di seluruh dunia. Mengapa? Karena fundamental ekonomi Indonesia sangat baik. Sekarang, daripada hanya ngomel-ngomel soal jalanan macet, kenapa bukan sekalian saja beli saham Astra misalnya, supaya bisa merasakan keuntungan perusahaan yang memproduksi mobil itu?," ujar Kiki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News