kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kapitalisasi Pasar BEI Tembus Rp 9.508 Triliun, Cermati Pendorongnya


Selasa, 20 Juni 2023 / 05:35 WIB
Kapitalisasi Pasar BEI Tembus Rp 9.508 Triliun, Cermati Pendorongnya


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Noverius Laoli

Pandhu mencontohkan seperti perubahan harga saham yang signifikan ketika terjadi rebalancing indeks fund seperti MSCI atau FTSE yang kerap terjadi pada saham-saham di Indonesia, padahal secara nilai sebenarnya tidak terlalu signifikan dibanding total dana yang dikelola. 

Adapun, likuiditas yang rendah ini dapat disebabkan oleh rendahnya jumlah saham beredar, partisipasi investor institusi dan kurangnya minat investor pada pasar saham seperti jumlah warga Negara Indonesia yang memiliki rekening saham dan aktif berinvestasi masih relatife kecil. 

Pandhu menyampaikan jika dilihat dari total market cap yang saat ini mencapai sekitar Rp 9.507 triliun, relatif stagnan dimana hanya tumbuh sedikit di atas pencapaian akhir 2022 sekitar Rp 9.499 triliun. Sedangkan jika dibandingkan akhir 2021 naik 15% dari sekitar Rp 8255 triliun.

Baca Juga: IHSG Naik 0,07% Sepekan, Ini Saham Top Gainers & Losers Serta Net Buy & Sell Terbesar

"Jika dilihat dari 2 tahun lalu ada pertumbuhan yang lebih kencang dibandingkan dengan pertumbuhan GDP sehingga para investor seharusnya saat ini bisa tersenyum menikmati hasil investasi mereka di pasar saham," tuturnya.

Namun, Pandhu mengatakan dari sisi lain hal ini tentu perlu diperhatikan karena rasio market cap to GDP saat ini masih relative tinggi, mencapai kisaran 53,4%, dimana rata-rata biasanya bergerak dalam range 45-51% pada 5 tahun terakhir. 

Pandhu mengatakan dari 13 emiten yang memiliki market cap di atas Rp 100 triliun, yang mewakili sekitar 48% dari total market cap terdiri atas BBCA, BBRI, BYAN, BMRI, TLKM, ASII, TPIA, UNVR, BBNI, GOTO, ICBP, HMSP dan AMRT.

Secara rata-rata memiliki kinerja yang kuat dan pertumbuhan yang cukup baik sehingga memiliki kualitas yang mumpuni.

Baca Juga: IHSG Turun 0,24% ke 6.682 di Akhir Sesi I Senin (19/6), Sektor Teknologi Anjlok

Menurut Pandhu IHSG saat ini sedang berada dalam kecenderungan sideways namun masih dapat berharap menjelang akhir tahun ketika suku bunga mulai stabil dan ekonomi dapat bertahan atau bahkan semakin pulih sehingga dapat mendorong penguatan berikutnya. 

"Kami perkirakan IHSG masih dapat mencapai kisaran level 7.300 sehingga ada kemungkinan market cap tembus Rp 10.000 triliun pada akhir tahun,"tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×