Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) ingin memperbesar lini bisnis penjualan produk nutrisi. Hal ini seiring dengan meningkatnya produk-produk baru yang diluncurkan KLBF. Saat ini, lini bisnis nutrisi menopang 30% pendapatan konsolidasi KLBF.
Terbaru, emiten ini baru seja merilis brand H2 Health and Happiness, yakni produk baru H2 tepung kelapa untuk menjadi produk alternatif penderita diabetes. “Kami mencoba memenuhi solusi gaya hidup sehat untuk pencegahan penyakit diabetes melalui tepung kelapa,” kata FX Widiyatmo, Deputy Director Corporate Business Development KLBF dalam peluncuran produk H2 Health and Happiness di Jakarta, Rabu (31/1).
Widiyatmo menyatakan, saat ini bisnis nutrisi menyumbang sekitar 30% pendapatan bagi KLBF. Seiring dengan meningkatnya riset dan pemasaran produk baru, pihaknya terus melakukan penterasi pasar. “Yang pasti seiring itu, target kami bisa lebih dari 30% terhadap total pendapatan,” paparnya.
KLBF memiliki empat divisi operasi utama, yaitu divisi nutrisi, divisi obat resep, divisi produk kesehatan, dan divisi distribusi dan logistik. Pada kuartal III-2017, divisi nutrisi menyumbang pendapatan sebesar Rp 4,46 triliun atau sekitar 29,55% dari pendapatan konsolidasi sekitar Rp 15,09 triliun. Menilik kinerja tahunan, pada 2016 pendapatan bisnis nutrisi sebesar Rp 5,61 triliun atau 28,96% pendapatan konsolidasi.
Untuk bahan baku produk nutrisi hampir 100% berasal dari bahan lokal. Dengan itu, Kalbe cukup yakin terhadap stabilitas harga bahan baku. Berbeda halnya dengan bisnis farmasi, di mana masih banyak berasal dari impor. Hal itu membuat harga bahan baku cenderung fluktuatif mengikuti pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
“Kami juga bekerja sama dengan perusahaan lokal,” kata Widiyatmo.
Pada brand H2 Health and Happiness misalnya, KLBF bekerja sama dengan perusahaan perkebunan kelapa terbesar di Riau, tepatnya di Pulau Sambu. Lokasi perkebunan kelapa ini, juga menjadi penyedia utama produk minuman Hydro Coco, yang kini produk minuman tersebut sudah merambah negara Timur Tengah. “Jadi kami manfaatkan dari air, sampai daging kelapanya,” ungkapnya.
Saat ini, bisnis KLBF masih banyak dipasarkan pada tingkat lokal sekitar 95%, sedangkan untuk ekspor 5%. Widiyanto bilang, negara-negara yang menjadi tujuan diantaranya seperti ASEAN, Nigeria, Timur Tengah, Afrika Selatan, dan negara lainnya.
KLBF juga akan fokus memasarkan di China dan India. Sebab negara tersebut memiliki populasi yang besar. “Jadi sudah ada produk di sana, kami akan tingkatkan penetrasinya lagi,” imbuhnya.
Divisi nutrisi mengelola produk seperti susu bubuk bagi berbagai segmen usia: bayi, balita, anak-anak, pra-remaja, dewasa, ibu hamil dan menyusui, hingga kaum manula, serta juga konsumen dengan kebutuhan khusus. Bagi konsumen berkebutuhan khusus, produk Diabetasol dari Kalbe merupakan makanan pengganti yang tepat bagi penderita diabetes dengan kandungan nutrisi yang lengkap yang juga membantu mempertahankan kadar gula darah yang stabil.
Selain produk-produk tersebut, divisi ini juga menawarkan berbagai produk nutrisi non-susu, seperti Fitbar, sajian snack bar rendah kalori, Nutrive Benecol, produk smoothie dengan kandungan khusus penurun kolestrol dan Diva, produk minuman kecantikan pertama di Indonesia dengan kandungan kolagen dan antioksidan untuk perawatan kulit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News