Reporter: Riska Rahman | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) kini menambah lini bisnis baru. Melalui usaha patungan yang dibentuk bersama perusahaan Jepang, KLBF kini merambah ke bisnis klinik laboratorium.
Melalui PT Innolab Sains Internasional (ISI) yang merupakan perusahaan patungan yang didirikan anak usaha KLBF, PT Kalbio Global Medika, bersama Hoken Kagaku Kenkyujo (HKK), dan Toyota Tsusho Corporation (TTC), KLBF masuk ke bisnis klinik laboratorium Kalgen Innolab yang melayani layanan diagnostik kesehatan.
Kompleksnya masalah kesehatan dan penyakit saat ini membuat kebutuhan akan pengobatan yang tepat guna terus meningkat.
Hal ini membuat diagnosa yang akurat dan tepat waktu menjadi sangat penting untuk menjawab kebutuhan ini sehingga KLBF merasa perlu untuk masuk ke bisnis ini dan mengembangkan klinik laboratorium ini.
Pendirian klinik ini pun diharapkan agar masyarakat Indonesia tak perlu melakukan pemeriksaan diagnostik ke luar negeri sehingga bisa menghemat waktu pengembalian hasil laboratorium dan juga meningkatkan kualitas laboratorium dalam negeri.
Direktur Utama KLBF Vidjongtius mengatakan, pendirian klinik ini bertujuan untuk memberikan layanan lebih baik kepada masyarakat. "Klinik ini juga perwujudan visi misi kami sebagai perusahaan di bidang kesehatan yang bisa memberikan layanan menyeluruh," ujarnya di Jakarta, Kamis (18/1).
Ke depan, Vidjong berharap klinik ini bisa semakin berkembang tak hanya melayani pemeriksaan kesehatan individu namun juga melayani rujukan dari laboratorium lain dan juga rumah sakit. Ia juga berharap klinik ini bisa melayani peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan juga BPJS.
Dari sisi pendapatan, di tahun pertama ini klinik Kalgen Innolab ini masih belum memberikan kontribusi bagi pendapatan KLBF.
Meski begitu, dalam beberapa tahun ke depan klinik ini diharapkan bisa memberikan kontribusi kepada pendapatan KLBF. "Semoga dalam lima tahun bisa memberikan kontribusi sebesar 10% ke pendapatan kami," terangnya.
Adapun, KLBF memegang 60% saham ISI. Masing-masing HKK dan TTC memegang 20% saham dalam perusahaan patungan ini. KLBF pun menggelontorkan dana sebesar Rp 50 miliar sampai Rp 100 miliar sebagai investasi awal klinik ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News