kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kalbe Farma (KLBF) terus memperkuat bisnis digital


Selasa, 26 Oktober 2021 / 07:30 WIB
Kalbe Farma (KLBF) terus memperkuat bisnis digital


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melihat prospek bisnis tahun depan masih cerah. Presiden Direktur KLBF Vidjongtius mengatakan, hampir semua produk Kalbe memberikan harapan yang besar ke depannya.

“Rata-rata semua produk memberikan harapan besar, mulai dari obat resep, obat bebas, produk herbal dan penjualan digital Kalbe dan Enseval,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Senin (25/10).

Sekarang ini, Kalbe Farma juga terus berupaya memperkuat bisnis digital. Hal ini sejalan dengan perilaku konsumen dan pasar yang semakin dipengaruhi oleh teknologi internet, termasuk untuk bidang kesehatan. Guna memperkuat bisnis digital tersebut, KLBF sudah menyiapkan dana sebesar Rp 100 miliar hingga Rp 200 miliar per tahun.

Baca Juga: Laba bersih naik di atas ekspektasi, ini rekomendasi saham Kalbe Farma (KLBF)

 

“Sumber dana ini dari internal dan untuk pengembangan platform B2C KlikDokter dan platform B2B EMOS, serta data center pengelolaan big data untuk persiapan artificial intelligence ke depan,” papar Vidjongtius.

Sementara untuk belanja modal tahun ini, Kalbe Farma menganggarkan sebanyak Rp 1 triliun. Dia mengaku, penyerapannya sesuai dengan rencana hingga September 2021.

Pada periode Januari-September 2021, Kalbe Farma mengumumkan penjualan mencapai Rp 19,09 triliun. Penjualan ini naik 11,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

Baca Juga: Ini penjelasan Kalbe Farma (KLBF) perihal moncer kinerja penjualan dan labanya

Sementara itu, laba bersih pemilik entitas induk mencapai Rp 2,28 triliun di sembilan bulan pertama di tahun 2021. Keuntungan KLBF meningkat 12,8% dibandingkan Rp 2,03 triliun di periode yang sama tahun 2020.

Menurut Vidjongtius, salah faktor pendorong kinerja hingga September 2021 karena adanya kontribusi positif dari penjualan produk obat resep BPJS Kesehatan, peningkatan penjualan melalui digital platform, tata kelola supply chain, hingga penerapan efisiensi biaya operasional.

Baca Juga: Kinerja ciamik, Kalbe Farma (KLBF) revisi target penjualan dan laba bersih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×