Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk melalui anak perusahaan terus memperkuat platform transportasi digital miliknya, MOSTRANS.
Adapun baru-baru ini terjadi pengalihan kepemilikan MOSTRANS dari PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) dan PT Mostrans Global Digilog. Keduanya masih entitas anak dari KLBF.
Asal tahu saja, PT Mostrans Global Digilog didirikan pada 2 September 2021. Entitas anak ini dibuat agar MOSTRANS dapat digunakan bersama-sama oleh ekosistem distribusi produk farmasi dan kesehatan, utamanya oleh prinsipal dan distributor.
"Mostrans Global Digilog adalah entitas anak yang didirikan untuk terus mengembangkan platform digital transportasi produk farmasi dan produk kesehatan antar bisnis (B2B)," seperti yang dikutip dalam keterbukaan informasi, Rabu (19/1).
Baca Juga: Kata Kalbe Farma Soal Platform digital MOSTRANS akan dikelola Mostrans Global Digilog
Adapun MOSTRANS diluncurkan pertama kali oleh EPMT pada tahun 2019. Saat ini, MOSTRANS sudah digunakan oleh sejumlah perusahaan ekspedisi serta pemilik barang dalam memproses pengiriman barang/produk.
Selama ini, EPMT terus mengembangkan penetrasi MOSTRANS guna meningkatkan jumlah penggunanya dengan bekerjasama dengan sejumlah partner perusahaan ekspedisi serta pemilik barang agar menjadi platform digital transportasi terbesar di Indonesia, terutama untuk produk farmasi dan produk kesehatan.
Perseroan juga terus mengembangkan fitur-fitur baru dalam MOSTRANS, sesuai dengan kebutuhan di masing-masing pengguna.
"Dengan adanya aplikasi ini diharapkan layanan distribusi produk farmasi dan kesehatan bisa lebih cepat dan efisien dengan kualitas yang baik," seperti yang tertulis dalam keterbukaan informasi.
Asal tahu saja, mengutip catatan Kontan sebelumnya, untuk mendekatkan diri dengan basis pelanggan yang lebih luas, KLBF tidak hanya menyediakan patform B2B seperti EMOS dan Monstrans. Tetapi juga B2C seperti Klikdokter.
Baca Juga: Punya Potensi di Bisnis Vaksin, Cermati Rekomendasi Saham KLBF Berikut Ini
Melihat hal ini, Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei berpendapat, platform digital memang menjadi hal penting seiring dengan perkembangan teknologi. Apalagi saat ini, mobilitas masyarakat masih terbatas.
"Dengan teknologi yang baik, kami percaya ke depannya platform Mostrans dapat mendorong kinerja segmen distribusi KLBF yang saat ini memberikan kontribusi terbesar untuk perseroan," ungkap Jono kepada Kontan.co.id, Kamis (20/1).
Sekadar informasi, divisi distribusi dan logistik memang menopang kinerja KLBF. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2021, divisi ini mengalami peningkatan hingga 23,9% year on year menjadi Rp 6,81 triliun dari sebelumnya Rp 5,49 triliun. Capaian itu berkontribusi hingga 35,7% terhadap total penjualan bersih KLBF.
Adapun pengembangan platform digital yang terus dilakukan KLBF turut menjadi penopang pertumbuhan kinerja di tahun 2022. Mengingat, dengan adanya pengembangan tersebut pelayanan dan distribusi obat ke pelanggan akan semakin cepat.
Disamping itu, vaksin Kalbe Farma GX-19N juga berpotensi memberikan kontribusi pendapatan KLBF. Apalagi jika ke depan KLBF mampu memproduksinya sendiri dan mengekspor ke wilayan Asia Tenggara.
Dalam catatan Kontan sebelumnya diungkapkan, bisnis vaksin dapat berdampak positif karena masih banyak masyarakat yang mencari vaksin booster. Kendati belum memasukkan faktor vaksin ke dalam proyeksi kinerja KLBF di masa mendatang, Analis Maybank Sekuritas Indonesia Willy Goutama melihat kinerja KLBF masih akan bertumbuh di tahun 2022.
Ia memperkirakan, KLBF bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 27,09 trilun dengan laba bersih hingga Rp 3,21 truliun. Pendapatan ini ditopang oleh segmen obat-obatan resep seiring dengan KLBF yang meluncurkan produk biosimilar. Selain itu, bisnis distribusi berperan sebagai pendorong pertumbuhan seiring bisnis konsumsi obat medis baru yang kian berkembang.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,17% ke 6.658 Hingga Akhir Perdagangan Kamis (13/1)
Saham KLBF pun direkomenasikan beli dengan target harga Rp 2.000 per saham.
Tidak jauh berbeda, Analis Mirae Asset Sekuritas dalam risetnya menyarankan buy dengan target harga Rp 1.960 per saham.
Sektor kesehatan dinilai masih akan menjadi fokus utama pemerintah di tahun ini. Di sisi lain, KLBF memiliki kekuatan berupa bisnis yang terdiversifikasi, sehingga mampu memenuhi berbagai kebutuhan konsumen akan produk-produk kesehatan, resep, vitamin, hingga alat kesehatan.
Adapun pengalaman masyarakat akan pandemi Covid-19 selama ini juga membiasakan untuk lebih sadar akan kesehatan dan kebersihan.
"Dengan demikian, kami berharap perilaku ini akan membawa sentimen positif bagi kinerja KLBF sebagai perusahaan kesehatan," seperti yang dikutip dalam riset.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News