Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
Andhika juga menerangkan, pergerakan saham KLBF baru saja rebound dari support trendline.
“Untuk saat ini bisa dimanfaatkan untuk trading jangka pendek dulu dengan target penguatan Rp 1.650 per saham,” ujarnya.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta menyampaikan komitmen KLBF dalam rangka meningkatkan kemandirian produksi vaksin dalam negeri bertujuan untuk meningkatkan kedaulatan di bidang kesehatan sehingga bisa mengurangi ketergantungan pada impor.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Incar Pertumbuhan Penjualan High Single Digit di Akhir Tahun 2024
Nafan menjelaskan bahwa hal ini menjadi sebuah tren positif buat KLBF ke depan, karena pelemahan saham farmasi dipengaruhi oleh faktor pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
“KLBF juga memanfaatkan jumlah penduduk Indonesia yang besar untuk mendistribusikan vaksin. Ini diharapkan bisa meningkatkan kinerja perusahaan,” jelas Nafan kepada Kontan, Rabu (6/11).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengungkapkan secara timeframe weekly, pergerakan saham KLBF masih berada pada fase downtrendnya dan masih didominasi dengan munculnya tekanan jual.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Gelontorkan Rp 10 Miliar per Tahun untuk Produk Perawatan Luka
Dari sisi indikator lain, MACD masih berada di area positif dengan kecenderungan terkoreksi ke area negatif dan Stochastic yang nampaknya akan relatif flat di area oversold.
“Selama masih mampu berada di atas support, maka akan menguji Rp 1.655- Rp.1.750,” ungkap Herditya kepada Kontan, Rabu (6/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News