Reporter: Rashif Usman | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) optimistis bisa meraih pertumbuhan pendapatan dan laba bersih tahun ini. Kalbe Farma membidik pertumbuhan penjualan tumbuh high single digit mendekati 10%.
Director of Finance Accounting Kalbe Farma Kartika Setiabudy mengatakan bahwa Kalbe Farma memang mengincar pertumbuhan high single digit yaitu 6%-7% di tahun 2024.
Kartika bilang, kinerja keuangan hingga Juni 2024 yang dilaporkan sudah cukup selaras. Pertumbuhan penjualan berada di atas 7% dan secara margin atau bottom line tumbuh double digit sebesar 18%.
"Kami sudah komitmen bahwa KLBF tahun harus bisa memperbaiki bottom line. Tahun lalu kami underpressure secara marjin karena dampak berkepanjangan mulai dari covid-19, lanjut dengan global supply chain distruption sehingga memang agak tertekan dari sisi harga raw material," kata Kartika saat media visit Kontan.co.id di Jakarta, Rabu (30/10).
Baca Juga: Kalbe Nutritionals Mulai Simulasi Program Makan Bergizi Gratis
Kartika juga memberikan bocoran bahwa kinerja keuangan KLBF hingga periode September 2024 sudah sejalan dengan ekspektasi.
"Besok kita umumkan (kinerja keuangan per September). Sejalan dengan ekspektasi. Tidak ada kejutan-kejutan yang kurang baik. Semua sejalan, jadi kita cukup gembira," tambahnya.
Kartika juga menerangkan bahwa secara makro ekonomi, bisnis Kalbe yang berhadapan langsung dengan konsumen seperti produk kesehatan dan nutrisi tengah mengalami tekanan dari sisi market. Sementara, bisnis yang berasal dari obat resep dan alat kesehatan secara makro ekonomi sangat kondusif.
"Kita punya banyak inisiatif dari sisi obat resep dan juga alat kesehatan. Nah ini yang kita percaya, terus kita dorong supaya ini menjadi growth driver kita ke depan misalnya teknologi stem cell," ujar dia.
Baca Juga: Strategi Investasi & Rekomendasi Saham Pilihan Usai Kabinet Merah Putih Terbentuk
Selain itu, Kalbe juga sedang merintis bisnis lainnya seperti siklotron (cyclotron) atau radio farmasi yang mampu digunakan untuk mendeteksi dini kanker.
"Kita melihat beberapa bisnis seperti obat resep dan alat kesehatan yang akan menjadi pendorong pertumbuhan kita. Ini sejalan dengan pemerintah untuk mendorong TKDN di industri-industri untuk meningkatkan resilience kesehatan. Jadi kita bergerak ke arah sana," tutupnya.
Saham KLBF pada perdagangan Rabu (30/10) turun 0,62% atau berada di level Rp 1.605 per saham.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo mengatakan kepada Kontan Rabu (30/10) bahwa secara teknikal saham Kalbe masih berada di fase koreksi jangka pendek-menengah.
William merekomendasikan untuk buy on weakness saham BKLF dengan support Rp 1.450 dan resistance Rp 1.700.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News