Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) serius meningkatkan penetrasi penjualan di luar negeri. Emiten farmasi ini membidik peningkatan penjualan ekspor.
Chief Financial Officer (CFO) Bernardus Karmin Winata menjelaskan bahwa kontribusi penjualan ekspor KLBF masih sangat kecil yakni sebesar 5%. Karena itu, KLBF mematok penjualan ekspor mereka bisa menyentuh angka 10% dalam tiga sampai empat tahun mendatang.
Langkah ini telah diperkuat dengan ekspansi KLBF membentuk perusahaan patungan (Joint Venture-JV) di Filipina untuk melengkapi dan memperkuat distribusi produk di Filipina. Perjanjian ini telah ditandatangani pada 25 Agustus 2022 lalu.
Baca Juga: Bentuk Perusahaan Patungan, Kalbe Farma (KLBF) Kian Ekspansif di Filipina
Lewat anak usahanya yakni PT Kalbe International Pte Ltd, KLBF mengandeng Ecossential Foods Corp (EFC) dengan mendirikan JV bernama Kalbe Ecossential International (KEI). Dengan masing-masing bagian kepemilikan saham KEI adalah KI sejumlah 18 juta Peso Filipina (60%) dan EFC sebanyak 12 juta Peso Filipina (40%).
"Pada saat ini kontribusi penjualan ekspor masih sekitar 5%, target kami 10%. Filipina adalah bagian dari kontribusi tersebut. Jadi perlu adanya peningkatan usaha yang besar," ungkap Karmin dalam Paparan Publik Virtual, Selasa (13/9).
Sebelumnya, Karmin bilang, produk consumer health milik KLBF seperti Extra Joss memang sudah masuk ke Filipina.
Maka dengan kehadiran JV ini, berikutnya KLBF akan mendistribusikan untuk produk-produk lainnya seperti produk nutrisi dan memberikan kesempatan untuk membawa produk obat resep ke Filipina.
Kalbe International telah hadir di negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Myanmar, Vietnam, Singapura, Cambodia hingga Sri Lanka. Di luar itu, KLBF juga telah hadir Uni Emirat Arab (UEA), Afrika Selatan, dan Nigeria.
Pendapatan Kalbe Farma mencapai Rp 13,87 triliun di semester I-2022, naik 12,12% dari semester I tahun lalu yang senilai Rp 12,37 triliun. Alhasil, laba bersih terkerek sebesar 9,39% secara tahunan menjadi Rp 1,63 triliun di paruh pertama 2022.
Hingga semester pertama tahun ini, penjualan domestik berkontribusi sebesar Rp 13,28 triliun atau setara 95%. Sementara penjualan ekspor sebesar Rp 645,99 miliar atau setara 5% terhadap pendapatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News