kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KAEF menjajal layanan online


Kamis, 17 Agustus 2017 / 19:47 WIB
KAEF menjajal layanan online


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) tak mau ketinggalan momentum booming bisnis online. Emiten farmasi pelat merah ini berencana melengkapi bisnisnya menggunakan basis layanan online.

Honesti Basyir, Direktur Utama KAEF mengatakan, pihaknya kini tengah dalam proses membuat platform layanan online bersama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). "Platform itu nanti untuk semua lini bisnis grup (KAEF)," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (16/8).

Ia masih merahasiakan sistem kerja platform itu nantinya. Namun, sedikit gambaran, KAEF belum lama ini juga sudah menjalin kerja sama dengan pihak ketiga, yakni TelDok.com.

TelDok adalah platform teknologi komunikasi yang memudahkan pasien menghubungi tenaga medis kepercayaannya melalui telepon dan aplikasi untuk kemudian mendapatkan pelayanan atas kebutuhan kesehatan baik umum maupun khusus.

Dengan mengakses TelDok.com, atau menekan 1500-901, konsumen bisa berkonsultasi soal pencegahan dan penanggulangan penyakit, permintaan penulisan resep obat, permintaan referensi pemeriksaan laboratorium, permintaan referensi rumah sakit, dan fitur kesehatan lain.

Konsumen tidak ngobrol dengan robot ketika mengakses TelDok, tapi benar-benar dokter atau tenaga medis terpercaya yang memang terdaftar di TelDok. Sehingga, konsumen memperoleh manfaat yang nyata. Sementara, bagi KAEF, hal ini bisa membuat perputaran obat dan layanan laboratoriumnya meningkat.

Untuk layanan online yang tengah dibangun bersama TLKM, Honesti bilang, teknisnya nanti berupa manage service dengan TLKM. Sehingga KAEF nanti membayar melalui operational expenditure (opex), bukan investasi dari anggaran capital expenditure (capex).

"Makanya, dananya nanti tidak terlalu besar karena opex itu monthly basis," jelas Honesti.

Beban usaha KAEF sepanjang kuartal I 2017 tercatat Rp 1,03 triliun, naik 19% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 864,54 miliar. Dari jumlah itu, sebesar Rp 32,99 miliar merupakan pengeluaran untuk pemeliharan sewa dan kerja sama operasi.

"Nanti, kalau sudah waktunya launching akan kami umumkan," pungkas Honesti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×