Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Emiten konstruksi pelat merah, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan segera mengantongi kontrak baru sebesar Rp 12,6 triliun atau setara dengan 24,1% dari total target yang dipatok perseroan tahun ini yakni Rp 52,2 triliun.
Suradi Wongso, Sekretaris perusahaan WIKA mengatakan saat ini perseroan telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 8,6 triliun. Dan disaat yang sama perseroan juga telah mengikuti tender dengan penawaran terendah sebesar Rp 4 triliun. " Jadi di bulan Juni kita sudah bisa pastikan minimal kontrak baru kita mencapai Rp 12,6 triliun," ungkapnya pada KONTAN, Jumat (27/5).
Dia mengungkapkan, penawaran terendah tersebut diantaranya proyek EPC di Jawa Barat senilai Rp 900 miliar lebih, proyek bendungan di Menado, proyek apartemen, dan beberapa proyek jalan tol.
Sedangkan untuk kontrak baru terakhir yang didapat WIKA adalah pembangunan velodrome di Rawamangun yakni sarana balap sepeda yang akan mendukung pelaksanaan Asian Games 2018.
Suradi bilang, proyek tersebut akan digarap berasama dengan kontraktor asal inggris yakni ES Global serta Jakartara Propertindo. Nilai kontrak proyek tersebut mencapai Rp 500 miliar dana akan dikerjakan selama 26 bulan. "Tiga bulan adalahpengerjaan design. Pasalnya ini untuk tujuan Asian Games. Jadi harus mendapat sertifikasi Internasional dulu," jelas Suradi.
Meskipun perolehan kontrak baru WIKA masih jauh dari setengah target, Suradi optimis perseroan bisa mencapai target yang telah ditetapkan karena sebagian besar proyek akan diperoleh di semester II mendatang.
Bahkan, proyek kontrak pengerjaan proyek kereta api cepat Jakarta Bandung (Hight Speed Raildway/HSR) diperkirakan baru akan diperoleh di kuartal III mendatang. Tahun ini, WIKA membidik kontrak baru Rp 17 triliun dari proyek ini.
Selain terus mengincar proyek-proyek dari dalam negeri, WIKA juga terus membidik proyek dari luar negeri. Tahun ini perseroan menargetkan kontrak dari luar negeri sebesar Rp 2 triliun. Suradi mengatakan, saat ini perseroan tengah mengikuti beberapa tender di luar negeri di Madinah, Timur Leste dan Thailand.
Suradi optimistis target kontrak baru dari luar negeri dapat tercapai. Menurutnya, peluang WIKA untuk mendapatkan proyek di Arab Saudi akan semakin terbuka setelah perseroan resmi memiliki Kantor Cabang di negera tersebut. "Awal tahun pendirian kantor Cabang kita disana sudah disetujui. Dengan begitu akan lebih mudah bagi kita mendapatkan proyek disana," kata dia.
Tahun ini, WIKA menargetkan kontrak baru sekitar Rp 500 miliar -Rp 600 miliar dari Arab Saudi. Adapun proyek-proyek yang dibidik diantaranya pemondokan haji, pusat perbelanjaan dan hotel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News