kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jumlah transaksi 'nakal' di BEI meningkat


Rabu, 02 Januari 2013 / 07:56 WIB
Jumlah transaksi 'nakal' di BEI meningkat
ILUSTRASI. Pialang memonitor layar perdagangan saham di Jakarta, Senin (6/9/2021). ? KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Issa Almawadi |

JAKARTA. Sepanjang tahun 2012, Bursa Efek Indonesia (BEI) menemukan jumlah transaksi 'nakal' meningkat. Sebagian besar transaksi 'nakal' itu masuk dalam kategori kegiatan transaksi tidak wajar (unusual market activity/UMA). Sebagian lainnya telah disuspensi, bahkan merupakan suspensi lanjutan.

Direktur Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Uriep Budhi Prasetyo menuturkan, terdapat 82 UMA yang melibatkan 71 saham di tahun lalu. "UMA menjadi semacam peringatan buat investor. Biasanya karena kami lihat ada kegiatan yang tidak biasa sehingga saham naik atau turun," kata Uriep akhir pekan lalu. Tahun sebelumnya, BEI hanya menemukan 72 UMA dari 66 saham.

Sedangkan jumlah suspensi saham yang dilakukan BEI tahun 2012 mencapai 25 kali untuk 25 saham. Angka ini juga naik dari 2011, yang berjumlah 16 kali suspensi untuk 17 saham.

Sedangkan jumlah suspensi lebih lanjut sebanyak 21 kali untuk 21 saham. Padahal tahun sebelumnya cuma 17 kali untuk 16 saham.

Uriep menjelaskan, penyebab kenaikan itu antara lain akibat jumlah saham yang beredar masih sedikit. Ditambah lagi, jumlah pemegang saham yang juga sangat sedikit. Sejumlah saham juga tidak likuid sehingga rentan dengan pergerakan harga yang tak wajar.

Ia menambahkan, sebagian besar saham bermasalah baik UMA maupun suspensi berasal dari saham second liner dan third liner

Di sisi lain, ia juga melihat investor pun punya andil karena mereka mau masuk ke saham yang tipikal fundamentalnya hit and run"Ya seperti di second liner. Bau rumor sedikit, sahamnya langsung naik melejit," jelas Uriep.

Maklum, masih banyak investor yang memiliki pikiran ingin cepat untung dalam bermain saham. Inilah yang akan menjadi fokus edukasi BEI. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×