kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sempatkan melirik lima isu penting hari ini!


Selasa, 13 Mei 2014 / 05:52 WIB
Sempatkan melirik lima isu penting hari ini!
IHSG Tertekan di Awal Pekan, Ini Saham-Saham yang Banyak Dilego Asing, Senin (19/12)


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Berikut adalah sejumlah isu penting yang patut Anda simak hari ini:

- Dilarang private placement, BUMI tunggu saran OJK

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menolak permintaan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) untuk melakukan permintaan penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD) atau private placement. Karena hal ini, BUMI pun akan melakukan konsultasi dengan lembaga pengawas pasar modal tersebut.

"Kami akan menunggu saran OJK dan memproses demikian," ucap Dileep Srivastava, Sekretaris Perusahaan BUMI, dalam pesan singkatnya kepada KONTAN, Senin, (12/5).

Ia pun mengaku belum berani berspekulasi apa langkah pendanaan BUMI selanjutnya. Pasalnya, BUMI memang tengah membutuhkan dana untuk membangun kembali bisnisnya.

Kinerja emiten milik Bakrie ini memang terlihat jeblok. Pada akhir 2013, liabilitas BUMI tercatat US$ 7,3 miliar. Sedangkan, ekuitasnya malah negatif US$ 302,95 juta. BUMI pun mengalami rugi bersih sebesar US$ 660,1 juta.

- Lelang SUN diwarnai permintaan yield tinggi

Tren kenaikan yield di pasar obligasi ikut mempengaruhi lelang surat utang negara (SUN), Senin (17/5). Lelang kali ini diwarnai permintaan yield tinggi dari investor.

Seri SPN12150501 (reopening) bertenor satu tahun misalnya, mengalami permintaan yield tertinggi mencapai 7,25%. Permintaan tersebut lebih tinggi ketimbang lelang pekan sebelumnya dengan yield tertinggi sekitar 7%.

Untuk seri ini, pemerintah kemudian menetapkan yield rata-rata tertimbang 6,4% dan yield tertinggi yang dimenangkan 6,54%. Pemerintah menyerap Rp 1 triliun dari total permintaan yang masuk mencapai Rp 1,89 triliun.

Demikian juga dengan seri FR0068 (reopening) bertenor 20 tahun. Dalam lelang ini, investor meminta yield tertinggi mencapai 9% dan yield terendah 8,5%. Permintaan tersebut lebih tinggi dibandingkan lelang sebelumnya dimana investor mengajukan permintaan yield tertinggi  8,8% dan yield terendah 8,5%.

Seri ini kemudian dimenangkan dengan yield rata-rata tertimbang 8,57% dengan yield tertinggi 8,59%. Pemerintah menyerap total dana Rp 1,2 triliun dari total permintaan yang masuk mencapai Rp 1,48 triliun.

Pemerintah juga menawarkan tiga seri lainnya. Yakni, seri SPN12150206 (reopening) yang mengalami permintaan mencapai Rp 1,59 triliun dengan yield tertinggi yang masuk 7% dan yield terendah 6%. Pemerintah kemudian memenangkan Rp 1 triliun dengan yield rata-irata tertimbang 6,27% dan yield tertinggi 6,43%.

- Posisi rupiah

Nilai tukar rupiah di awal pekan bergerak positif. Di pasar spot, Senin (12/5), rupiah terapresiasi 0,08% dari hari sebelumnya terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menjadi 11.523. Di kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga menujukkan penguatan rupiah 0,23% menjadi 11.536.

Analis PT Monex Investindo Futures, Albertus Christian menilai, penguatan rupiah ditopang oleh membaiknya fundamental ekonomi Indonesia. Kemarin, BI merilis indeks kepercayaan konsumen pada bulan April sebesar 113,9 turun dari bulan sebelumnya 118,2.

Meski turun, indeks itu masih cukup dekat dari level tertinggi di 120. Data itu akan didukung rilis data penjualan ritel tahunan, Selasa ini (13/5), yang diprediksi positif. Hari ini, Christian menduga, rupiah masih akan menguat tipis di kisaran 11.450-11.580.

Sementara, ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual menilai, rupiah cenderung bergerak datar. Hari ini, dia memprediksi rupiah akan bergerak stabil di kisaran 11.510-11.560.

b
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal kembali menguat secara terbatas pada perdagangan Selasa (13/5) hari ini. Pada Senin, (12/5) kemarin, Indeks Garuda ditutup menguat tipis 0,3% ke level 4.913.

Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, menuturkan, investor masih menunggu momen deklarasi pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) yang akan bertarung pada pemilihan eksekutif Juli mendatang.

Momen ini dinilai menjadi sentimen satu-satunya yang bakal mempengaruhi pergerakkan IHSG secara signifikan. "Sentimen global maupun data makroekonomi Indonesia relatif tidak berpengaruh, sehingga yang ditunggu investor, praktis hanya perkembangan mengenai pilpres saja," kata Satrio, Senin (12/5).

- Posisi Wall Street

Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS ditutup menguat tadi malam (12/5). Mengutip data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 1% menjadi 1.896,65. Posisi ini melampaui level rekor sebelumnya yang tercipta pada 2 April lalu.

Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,7% menjadi 16.695,47 yang merupakan level rekor di sepanjang masa. Kenaikan juga terlihat pada indeks Nasdaq Composite sebesar 1,8%. Volume transaksi tadi malam melibatkan sekitar 5,7 miliar saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×