Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. JPMorgan Chase & Co meningkatkan prediksinya untuk pergerakan dolar AS terhadap euro dan yen pada tahun ini. JPMorgan beralasan, pengetatan fiskal akan memberatkan pergerakan mata uang dengan yield tinggi seiring peningkatan penggelontoran stimulus oleh Bank of Japan.
Menurut analis JPMorgan John Normand, Dollar Index akan berada pada posisi saat ini pada kuartal berikutnya sebelum akhirnya melemah. Untuk akhir tahun, sekuritas ini meramal euro versus dolar akan berada di level US$ 1,36 dibanding prediksi sebelumnya US$ 1,38.
"Penghematan fiskal yang dilakukan pemerintah kemungkinan akan menjamin resesi AS dan penguatan dolar versus mayoritas mata uang dunia melalui deleverage," jelasnya.
Sementara, jika berhadapan dengan mata uang Jepang, dolar akan menguat ke level tertinggi yakni 86 pada akhir Juni sebelum akhirnya menyentuh posisi 83 pada akhir tahun. Normand berpendapat, meskipun proyeksi stimulus tambahan dari Bank of Japan akan memberatkan langkah yen, namun dalam jangka panjang, pergerakan yen masih akan melemah terhadap dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News