kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

JP Morgan Perkiraan Tren Bullish Harga Tembaga, Ini Pendorongnya


Senin, 03 Maret 2025 / 23:11 WIB
JP Morgan Perkiraan Tren Bullish Harga Tembaga, Ini Pendorongnya
ILUSTRASI. JP Morgan memperkirakan harga tembaga akan bergerak naik. REUTERS/Eliseo Fernandez 


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. JP Morgan memperkirakan harga tembaga akan bergerak naik. Hal ini seiring dengan potensi peningkatan defisit pemurnian tembaga di 2026.

Mengutip Bloomberg, harga tembaga di LME pada Jumat (28/2) ditutup pada harga US$ 9.358 per metrik ton.

JP Morgan dalam catatannya pada Jumat (28/2), defisit global dalam pemurnian akan meningkat menjadi 160.000 metrik ton di 2026. Mereka memperkirakan harga rata-rata tembaga sekitar US$ 11.000 per metrik ton.

Baca Juga: Tarif AS Membayangi, Tapi Dolar Melemah dan Data China Dorong Kenaikan Harga Tembaga

Menyusul keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk memerintahkan penyelidikan keamanan nasional terhadap potensi tarif baru untuk impor tembaga, JP Morgan memperkirakan tingkat tarif setidaknya 10% untuk impor tembaga olahan dan produk tembaga akan diberlakukan pada akhir kuartal III.

“Kemungkinan kelebihan persediaan yang dibangun di AS dalam beberapa bulan mendatang menjelang tarif tembaga membentuk potensi untuk membuat seluruh dunia kekurangan tembaga, menyiapkan panggung untuk dorongan bullish perkiraan kami yang lebih tinggi selama semester II 2025 menuju US$ 10.400 per metrik ton," kata JP Morgan, yang dikutip dari Reuters, Senin (3/3).

JP Morgan juga memperkirakan pertumbuhan permintaan China akan melambat menjadi 2,5% dari 4% di tahun lalu.

Baca Juga: Tarif Impor di Depan Mata, Harga Tembaga AS Capai Level Tertinggi

"Ini tetap menjadi risiko penurunan terbesar terhadap perkiraan pengetatan pasar tembaga," sambung mereka.

Namun, JP Morgan hanya memperkirakan perlambatan moderat dalam pertumbuhan permintaan tembaga global dari 3,2% pada tahun 2024 menjadi 2,9% pada tahun 2025.

Berdasarkan laporan Pasar International Copper Study Group (ICSG), tembaga olahan global menunjukkan defisit 22.000 metrik ton di bulan Desember, dibandingkan dengan defisit 124.000 metrik ton di bulan November.

Sementara itu, Citi pekan lalu mengatakan dalam sebuah catatan bahwa mereka mengantisipasi penerapan tarif khusus tembaga sebesar 25% pada kuartal IV 2025, menyusul perintah eksekutif Trump. 

Selanjutnya: Kolaborasi & Inovasi untuk Pertumbuhan Bisnis & Dukung Asta Cita Kembangkan Pelatihan

Menarik Dibaca: Sistem Keuangan bakal Runtuh, Robert Kiyosaki Minta Beli 3 Aset Investasi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×