kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

JII bisa lebih menarik saat risiko pertumbuhan ekonomi dan suku bunga meningkat


Jumat, 11 Juni 2021 / 17:54 WIB
JII bisa lebih menarik saat risiko pertumbuhan ekonomi dan suku bunga meningkat
ILUSTRASI. Di tengah penguatan IHSG sejak awal tahun, LQ45 tercatat turun 3,56% dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 10,14%.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat masih menguat 1,95% bila dilihat dari awal 2021 hingga Jumat (11/6) atau secara year-to-date (ytd). Di tengah tren penguatan tersebut, indeks LQ45 tercatat turun 3,56% sedangkan Jakarta Islamic Index (JII) turun 10,14%. 

Analis Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih mengatakan, JII memang lebih menarik di  saat risiko pertumbuhan ekonomi dan sentimen suku bunga meningkat. Lebih lanjut, dia menjelaskan antara LQ45 dan JII tidak selalu indeks LQ45 yang berkinerja lebih baik dibandingkan JII. Dia melihat tahun lalu JII justru memiliki kinerja lebih baik.

Salah satu pembedanya adalah saham JII adalah perusahaan yang memiliki batas utang berbasis bunga. "Tahun lalu ketika ekonomi sedang anjlok, maka saham syariah punya risiko lebih rendah sehingga performanya lebih baik," jelas Alfatih, Jumat (11/6). 

Bila dikulik, di tahun ini, dalam JII bobot terbesar adalah sektor infrastruktur yaitu 21,1% dan industri dasar 30,8%. Kedua sektor tersebut harganya anjlok masing-masing 17,9% dan 2,45%. 

Baca Juga: Jakarta Islamic Index (JII) turun 10,14% ytd, kenapa?

Sedangkan LQ45 paling harganya paling anjlok adalah sektor barang konsumsi primer yang turun 13,7% dan perindustrian turun 12,6% meski bobot hanya 9,8% dan 9,1%. Bobot terbesar di LQ45 adalah sektor finansial dan infrastruktur. Sektor finansial harganya turun 6,4% dan infrastruktur dengan bobot 16,8% justru naik 3,6%. 

"Tahun ini semua sektor di JII melemah. Beberapa saham di JII sebenarnya malah memberi kinerja kenaikan harga yang baik misalnya EXCL, MNCN, dan TKIM," jelas Alfatih. 

Lebih lanjut, sektor JII akan menarik jika risiko pertumbuhan ekonomi meningkat atau sentimen suku bunga meningkat. Namun instrumen ini memiliki faktor kebutuhan keagamaan sehingga masih akan menjadi pilihan. Sementara itu saat ini suku bunga diprediksi masih akan tetap dijaga di level yang sama karena data ekonomi yang muncul masih belum terlalu baik.

Baca Juga: Selamat ulang tahun Jakarta Islamic Index70

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×