Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi
Rencana bisnis jangka panjang JARR adalah mengembangkan produk minyak goreng yang targetnya nantinya memperluas pemasaran. Namun, proses ini masih dalam tahap pengembangan dan saat ini JARR masih kuat dalam produksi FAME.
“Untuk inovasi dan ekspansi, JARR masih dalam tahap pengembangan pemasaran produk minyak goreng,” ujarnya.
Irene memaparkan, target penjualan di tahun 2024 sekitar 318.000 Kilo Liter untuk produk FAME. Namun, JARR belum menyampaikan target pertumbuhan pendapatan dan laba Perseroan di tahun 2024.
JARR juga menganggarkan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 100 miliar di tahun 2024. Capex di tahun 2024 murni untuk mengelola kebun dan produksi minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) untuk menjadi biodiesel.
Jika dirinci, sekitar Rp 43 miliar untuk mengelola kebun dan sekitar Rp 50 miliar untuk produksi biodiesel. Sementara, capex untuk investasi atau proyek baru di tahun 2024 itu tidak ada.
Anggaran capex tahun 2024 ini turun dari capex tahun 2023 yang sebesar sekitar Rp 350 miliar–Rp 400 miliar. Besarnya anggaran capex di tahun 2023 itu diakibatkan banyak aksi korporasi dan penambahan aset yang dilakukan oleh Perseroan di sepanjang tahun ini.
Dengan sejumlah rencana Perseroan di tahun 2024 dan besarnya potensi pasar biodiesel dalam negeri, JARR optimistis kinerja mereka akan makin baik ke depannya.
“Perkembangan bisnis JARR setelah melantai di bursa sangat baik, ditambah dengan adanya merger dengan PT Jhonlin Agro Lestari beberapa waktu yang lalu. Kami optimistis laba yang didapat ke depannya bisa makin meningkat,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News