kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jelang Jokowi dilantik, investor serbu lelang SUN


Rabu, 15 Oktober 2014 / 08:47 WIB
Jelang Jokowi dilantik, investor serbu lelang SUN
ILUSTRASI. Manfaat daun kale untuk kesehatan.


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Lelang Surat Utang Negara (SUN) perdana pada kuartal IV dibanjiri peminat. Kelebihan penawaran dalam lelang ini mencapai empat kali lipat dari target indikatif. Salah satu pemicu, investor bergairah menyambut euforia pelantikan presiden terpilih Joko Widodo.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) merilis, pada lelang Selasa (14/10), total penawaran mencapai Rp 32,85 triliun. Pemerintah akhirnya menyerap Rp 12 triliun dari 6 seri surat utang yang dilelang.

Seri yang dilelang adalah FR0067 (tenor 30 tahun), FR0069 (tenor 5 tahun), FR0070 (tenor 10 tahun) dan FR0071 (tenor 15 tahun). Sedangkan dua seri sisanya tenor pendek yakni SPN12150806 dan SPN12151001. SUN yang paling banyak mendapat penawaran dari investor adalah FR0070 dengan total penawaran hingga Rp 8,4 triliun. Hanya saja pemerintah cuma menyerap Rp 1,3 triliun. Seri FR0069 menjadi SUN yang menyerap emisi tertinggi yakni sebesar Rp 3,35 triliun.

Global Markets Financial Analyst Manager Bank Internasional Indonesia Anup Kumar memprediksi, minat investor yang tinggi merupakan langkah antisipasi menyambut euforia pasar modal pasca pelantikan presiden.

"Lelang ini fantastis. Saya menduga investor ingin membeli di harga par 100, untuk mendapat capital gain saat pelantikan presiden nanti," ujar Kumar. Maklum, lelang ini merupakan kesempatan terakhir berburu di pasar primer sebelum pelantikan presiden baru. Kumar juga bilang investor tidak mengejar yield tinggi. Bahkan yield yang diminta investor dalam lelang kemarin merupakan yang terendah dalam beberapa pekan terakhir.

Hal ini menguntungkan pemerintah, sehingga berani menyerap Rp 12 triliun dari target semula Rp 8 triliun. "Pemerintah juga mengantisipasi permintaan yield tinggi jika November nanti harga Bahan Bakar Subsidi (BBM) jadi dinaikkan," ujar Kumar.

Di satu sisi, amunisi SUN pada sisa tahun ini akan berkurang. Kumar menyarankan, mengantisipasi hal tersebut, investor sebaiknya mengoleksi SUN dengan durasi antara 1 hingga 7 tahun. Bagi investor ritel, penawaran ORI011 yang kini tengah berlangsung, merupakan efek surat utang terbaik yang kini bisa dikoleksi. Maklum, arah pasar obligasi ke depan tengah menunggu wacana kenaikan harga BBM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×