Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR, anggota indeks Kompas100 ini) sebentar lagi akan dihadapkan dengan momentum tahunan hari raya Idul Fitri. Meningkatnya volume kendaraan yang diimbangi dengan penambahan ruas jalan tol menjadi katalis JSMR untuk tumbuh tahun ini.
Analis NH Korindo Sekuritas Firman Hidayat memprediksi pendapatan JSMR akan meningkat secara signifikan di kisaran sepuluh hari sebelum dan sesudah lebaran.
Tentunya didorong oleh peningkatan volume kendaraan arus mudik. Firman mengestimasi volume kendaraan mampu tumbuh sekitar 65% dibanding hari biasa.
"Namun kami prediksi untuk jalan tol Jakarta-Cikampek elevated mengalami penundaan dan target akan mundur. Di mana semula ditargetkan rampung pada Mei 2019, karena banyak barrier di lapangan, dan waktu pengerjaan hanya akan optimal pada jam sepuluh malam hingga lima pagi saja. Oleh karena itu secara teknis maksimal hanya akan selesai untuk satu jalur saja, sehingga target pendapatan yang telah ditetapkan otomatis juga akan direvisi,” kata Firman kepada Kontan, Rabu (27/3).
Firman memprediksi pendapatan saat libur lebaran nanti hanya mencapai 15%-20% dari target pendapatan pada akhir tahun, karena walaupun volume kendaraan penumpang meningkat drastis, tetapi di satu sisi truk-truk dilarang beroperasi.
Padahal truk memiliki tarif dua kali lipat lebih mahal dibanding tarif kendaraan penumpang, seperti jalan Ngawi-Kertosono dan Solo-Ngawi pada hari biasa volume akan banyak disumbang oleh truk, kendaraan penumpang hanya padat saat hari weekend.
Ditambah lagi terdapat promo atau diskon tarif tol saat mudik lebaran. Selain itu mundurnya target pengerjaan dari beberapa jalan tol yang seharusnya rampung pada Mei 2019 perihal menyambut lebaran.
Kata Firman, terkait kendala untuk kinerja keuangan JSMR masih sama yaitu tidak jauh-jauh dari problem tingginya rasio utang, sehingga sudah sedikit ruang untuk JSMR menambah utang dari bank.
Padahal proyek-proyek baru telah menanti untuk dikerjakan. Untuk itu JSMR menerbitkan DINFRA sebagai solusi pendanaan.
Firman memprediksi pada tahun ini pendapatan JSMR bisa tumbuh di kisaran 13%-15%. Di sisi lain untuk laba bersih diprediksi bisa tumbuh hingga 5%-7%.
Adapun Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) tahun ini tumbuh 11%-13% dengan EBITDA margin di kisaran 63%-65% dibanding akhir tahun lalu.
Akhir tahun lalu, total pendapatan JSMN Rp 26,9 triliun. Sementara untuk laba bersih 2018 mencapai Rp 2,202 triliun naik tipis 0,09% dibanding tahun 2017 yakni Rp 2,200 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News