Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini akan menjadi tahun ekspansif bagi PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM). Setelah tiga dari target lima kontrak baru tercapai, IPCM membidik perusahaan minyak dan gas (migas) sebagai mitra bisnisnya.
IPCM tengah menjajaki kerjasama dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) di wilayah operasi Bojonegoro. PGAS tertarik menggaet IPCM sebagai pengelola dan penyedia kapal untuk keperluan bisnisnya. "Bentuk kerjasamanya masih dirumuskan, apakah joint operation atau joint venture," ujar Supardi, Direktur Operasional dan Komersial IPCM, kemarin.
Secara umum, manajemen IPCM menargetkan tahun ini bisa mengantongi lima kerjasama proyek terminal lepas pantai atau ship to ship (STS) dengan perusahaan migas. Sektor industri ini adalah pasar yang cukup besar dan memiliki prospek menarik. "Peluang terbesar untuk bisnis STS memang ada di sektor migas," tambah Herman Susilo, Direktur Keuangan IPCM.
Selain itu, IPCM tengah menanti beberapa pelimpahan wilayah operasional. Setelah mengantongi kontrak dengan PT Cemindo Gemilang dan PT PetroChina Maritime, IPCM kini menunggu pelimpahan di wilayah Palembang. "Di offshore di ambang luar Sungai Musi itu banyak potensi pasar yang kami tunggu pelimpahannya," kata Supardi.
Saat ini, IPCM sudah memperoleh izin sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP) dan menanti proses rekomendasi Kementerian Perhubungan.
Sepanjang 2017, kinerja Jasa Armada di bidang pelayanan dan produksi kapal meningkat 12,75% menjadi 27.347 unit kapal. Pendapatan tambahan IPCM ditaksir berkisar Rp 18 miliar per tahun untuk satu kontrak baru. Biasanya, kontrak kerjasama ini berlangsung minimal selama dua tahun.
Selain itu, IPCM juga berniat membagikan dividen 2017. "Angkanya sesuai rencana saat IPO tahun lalu, maksimal 30% dari laba," ujar Direktur IPCM, Dawam Atmosudiro.
Sepanjang 2017, laba bersih IPCM mencapai Rp 120,41 miliar. Jadi, nilai total dividennya berkisar Rp 36,13 miliar atau Rp 6,84 per saham.
Harga saham IPCM kemarin ditutup meningkat 0,96% menjadi Rp 422 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News