kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jasa Armada incar peluang kerjasama dengan perusahaan migas


Selasa, 03 April 2018 / 08:15 WIB
Jasa Armada incar peluang kerjasama dengan perusahaan migas


Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini akan menjadi tahun ekspansif bagi PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM). Setelah tiga dari target lima kontrak baru tercapai, IPCM membidik perusahaan minyak dan gas (migas) sebagai mitra bisnisnya.

IPCM tengah menjajaki kerjasama dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) di wilayah operasi Bojonegoro. PGAS tertarik menggaet IPCM sebagai pengelola dan penyedia kapal untuk keperluan bisnisnya. "Bentuk kerjasamanya masih dirumuskan, apakah joint operation atau joint venture," ujar Supardi, Direktur Operasional dan Komersial IPCM, kemarin.

Secara umum, manajemen IPCM menargetkan tahun ini bisa mengantongi lima kerjasama proyek terminal lepas pantai atau ship to ship (STS) dengan perusahaan migas. Sektor industri ini adalah pasar yang cukup besar dan memiliki prospek menarik. "Peluang terbesar untuk bisnis STS memang ada di sektor migas," tambah Herman Susilo, Direktur Keuangan IPCM.

Selain itu, IPCM tengah menanti beberapa pelimpahan wilayah operasional. Setelah mengantongi kontrak dengan PT Cemindo Gemilang dan PT PetroChina Maritime, IPCM kini menunggu pelimpahan di wilayah Palembang. "Di offshore di ambang luar Sungai Musi itu banyak potensi pasar yang kami tunggu pelimpahannya," kata Supardi.

Saat ini, IPCM sudah memperoleh izin sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP) dan menanti proses rekomendasi Kementerian Perhubungan.

Sepanjang 2017, kinerja Jasa Armada di bidang pelayanan dan produksi kapal meningkat 12,75% menjadi 27.347 unit kapal. Pendapatan tambahan IPCM ditaksir berkisar Rp 18 miliar per tahun untuk satu kontrak baru. Biasanya, kontrak kerjasama ini berlangsung minimal selama dua tahun.

Selain itu, IPCM juga berniat membagikan dividen 2017. "Angkanya sesuai rencana saat IPO tahun lalu, maksimal 30% dari laba," ujar Direktur IPCM, Dawam Atmosudiro.

Sepanjang 2017, laba bersih IPCM mencapai Rp 120,41 miliar. Jadi, nilai total dividennya berkisar Rp 36,13 miliar atau Rp 6,84 per saham.

Harga saham IPCM kemarin ditutup meningkat 0,96% menjadi Rp 422 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×