kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jangka menengah, dollar AS masih akan perkasa terhadap yen


Minggu, 22 Juli 2018 / 17:28 WIB
Jangka menengah, dollar AS masih akan perkasa terhadap yen
ILUSTRASI.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs yen Jepang berhasil menguat terhadap dollar AS. Namun dalam jangka menengah, analis memproyeksikan, yen cenderung masih akan melemah terhadap dollar AS seiring kebijakan Bank of Japan (BoJ) yang memilih untuk melemahkan mata uangnya.

Mengutip Bloomberg, Jumat (20/7), yen tercatat menguat 0,94% menjadi 111,4100 terhadap dollar AS. Meski tercatat naik, namun sejak awal tahun, yen cenderung melemah sebesar 1,14% terhadap dollar AS.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, BoJ senang bisa mata uangnya melemah. "Orientasi Jepang adalah ekspor, ketika mata uang mereka cenderung melemah maka produk mereka bisa bersaing," kata Alwi, Jumat (20/7).

Dari segi kebijakan secara moneter, Alwi melihat Jepang belum akan mengubah kebijakan pada suku bunga jepang yang saat ini masih negatif. "Perbedaan kebijakan moneter The Fed dengan BoJ membuat pelaku pasar lebih tertarik untuk mengoleksi dollar AS, apalagi saat ini ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed semakin hawkish," kata Alwi.

Soal efek perang dagang AS dengan China,  Alwi melihat, justru menguntungkan AS karena pelaku pasar banyak menjadikan dollar AS sebagai aset safe haven ketimbang yen.

Jika pada akhir pekan yen sempat menguat, hal itu disebabkan pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengkritik kebijakan The Fed bahwa dia tidak suka dengan kenaikan suku bunga dan penguatan dollar AS yang menurutnya bisa merugikan AS.

Dalam jangka pendek, Alwi memproyeksikan, selama ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed terus mencuat maka dollar AS masih akan perkasa di hadapan yen. "Pernyataan Trump belum mempengaruhi kebijakan The Fed  meredam suku bunga. Yang jelas The Fed masih tetap berpandangan hawkish suku bunga tetap akan naik mendukung penguatan dollar AS," kata Alwi.

Secara teknikal, Alwi memproyeksikan, tren menunjukkan bullish terlihat dari MA bergerak di atas MA 55 dan 10 yang berarti bullish. Ada peluang koreksi karena indikator stochastic sudah mulai menunjukkan sinyal overbought di level 86. RSI juga menunjukkan sinyal overbought. Tren jangka pendek diproyeksikan bearish, sementara jangka menengah masih bullish.

Ia memperoyeksikan,  USD/JPY, Senin (23/7), bergerak di support 111,50-110,90 dan resistance 113,09-113,75. Sementara, dalam sepekan pairing mata uang ini akan  bergerak di level 111,50-113,30.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×