kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jadi instrumen paling cuan, emas bakal jadi jawara hingga akhir 2020


Selasa, 30 Juni 2020 / 22:24 WIB
Jadi instrumen paling cuan, emas bakal jadi jawara hingga akhir 2020


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sukses naik banyak sepanjang 2020, tren kenaikan harga emas masih akan berlanjut hingga akhir tahun. Meskipun begitu, peluang kenaikan di sisa tahun ini cenderung terbatas atau tidak sesignifikan enam bulan terakhir.

Berdasarkan rangkuman Kontan, diketahui instrumen investasi yang memberikan return tertinggi sepanjang periode Januari-Juni 2020 adalah emas berjangka untuk pengiriman Agustus yang diperdagangkan di Comex mencatatkan kenaikan 16,94% dari US$ 1.523 per ons troi menjadi US$ 1.781 per ons troi pada Senin (29/6). Sedangkan emas Antam tercatat naik 5,8% dengan harga beli Rp 771.000 per gram di akhir 2019 dan harga buyback per Selasa (30/6) sebesar Rp 814.000 per gram.

Baca Juga: Reksadana pendapatan tetap bisa jadi pilihan investasi di sisa 2020

Selanjutnya, ada instrumen valuta asing (valas) untuk pasangan EUR/GBP yang mencatatkan kenaikan 7,92% per Selasa (30/6) di level 0.9129. Disusul dengan obligasi korporasi yang naik 4,44% year to date (ytd) berdasarkan data Penilaian Harga Efek Indonesia (PHEI).

Sebaliknya, mengutip RTI Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jadi instrumen yang mencatatkan penurunan cukup dalam selama periode Januari-Juni 2020, yakni melorot 22,10%.

Perencana Keuangan Finansia Consulting, Eko Endarto mengungkapkan selama obat Covid-19 belum ditemukan dan hubungan antara China dan Amerika Serikat (AS) masih memanas, emas bisa jadi pilihan terbaik hingga sisa 2020. Selanjutnya, tinggal menyesuaikan pada profil risiko masing-masing investor.

"Instrumen jawara tampaknya masih dikuasai emas, karena Covid-19 tampaknya belum akan ada penawarnya. Ditambah lagi, tahun ini pasar akan dihadapkan pada pemilu Presiden AS yang berpotensi meningkatkan ketidakpastian," ungkap Eko kepada Kontan, Selasa (30/6). 

Baca Juga: Melihat prospek saham-saham top gainers di semester I 2020




TERBARU

[X]
×