kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.949   -79,00   -0,47%
  • IDX 6.013   16,57   0,28%
  • KOMPAS100 853   5,56   0,66%
  • LQ45 675   7,08   1,06%
  • ISSI 187   0,48   0,26%
  • IDX30 356   3,77   1,07%
  • IDXHIDIV20 433   6,32   1,48%
  • IDX80 97   0,78   0,81%
  • IDXV30 102   0,60   0,59%
  • IDXQ30 118   1,67   1,44%

Isu suriah kian menekan Wall Street


Rabu, 28 Agustus 2013 / 07:03 WIB
Isu suriah kian menekan Wall Street
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat Kementerian Keuangan di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS ditutup melemah tadi malam di New York. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu setempat, indeks S&P 500 tergerus 1,6% menjadi 1.630. Ini merupakan level penutupan terendah sejak 3 Juli dan hanya berjarak 4,6% dari level rekor terendah yang tercipta 2 Agustus lalu.

Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,1% menjadi 14.776,13. Indeks acuan ini sudah menurun selama delapan dari 10 sesi ke posisi terendahnya sejak 25 Juni.

Sektor finansial dan teknologi merupakan sektor dengan penurunan terbesar di antara 10 sektor lainnya sebesar 2%. Adapun pergerakan sejumlah saham yang turut mempengaruhi bursa AS adalah American Express Co dan Microsoft Co yang turun lebih dari 2,3%. Sementara, saham Southwest Airlines Co melorot 3,5% dan DR Horton Inc turun 3,8%.

Penurunan bursa AS dipicu oleh semakin tingginya ketegangan geopolitik atas aksi militer di Suriah. Faktor ini membayangi data kepercayaan konsumen AS yang secara tidak terduga mencatatkan kenaikan pada Agustus.

"Pelaku pasar menunggu apa yang akan terjadi di Suriah. Apakah ketegangan akan meningkat? Harga energi, jika naik tinggi, apakah akan mengganggu kekuatan ekonomi yang sudah muncul akhir-akhir ini? Jika harga pangan dan bahan bakar naik, kita akan melihat terjadinya inflasi dan hal itu akan mempengaruhi kebijakan the Fed," jelas Randy Bateman, chief investment officer Huntington Asset Advisors di Columbus, Ohio. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×