kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Isu inflasi bikin rupiah keok 0,1% dalam sepekan


Jumat, 27 April 2012 / 10:13 WIB
Isu inflasi bikin rupiah keok 0,1% dalam sepekan
ILUSTRASI. Bank Central Asia (BBCA) bukukan laba Rp 7,04 triliun pada kuartal I 2021


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Meski agak menguat pada pagi ini, namun rupiah tercatat masih tertekan dalam sepekan terakhir. Isu inflasi yang dipicu rencana pembatasan penjualan BBM, masih menjadi faktor utama penggerus mata uang garuda ini.

Nilai tukar rupiah menguat tipis 0,1% ke level Rp 9.189 per dollar AS pada pukul 9.12 di Jakarta. Namun, jika dihitung dalam sepekan ini, mata uang ini tercatat masih keok 0,1%. Ini artinya, rupiah telah mengalami pelemahan mingguan untuk pekan yang ketiga.

Kemarin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan siap untuk memulai pembatasan penjualan BBM bersubsidi pada bulan Mei. Sebelumnya, Direktur riset ekonomi dan kebijakan moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan, inflasi akan naik 4,7% pada tahun ini, jika penjualan bahan bakar dibatasi.

Sementara itu, pada pekan ini, Standard & Poor's mempertahankan peringkat kredit Indonesia satu tingkat di bawah investment grade. Ini lantaran kegagalan pemerintah untuk mengurangi subsidi energi.

Taufan Tito, dealer valuta asing di PT Bank Rakyat Indonesia menyebut, pelemahan rupiah pada pekan ini memang dipicu kekhawatiran inflasi dan keputusan Standard & Poor's. "Inflasi telah menunjukkan sinyal-sinyal bakal naik, bahkan sebelum kebijakan terkait bahan bakar diterapkan," ujarnya di Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×