Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Sekitar 33% akan digunakan untuk capital expenditure pengembangan kapasitas tambahan dari WKP operasional PGEO saat ini yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk mengantisipasi kebutuhan pasar baru.
Pengembangan ini sebagian besar akan digunakan antara lain untuk WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Hululais, WKP Gunung Way Panas, dan WKP Kamojang - Darajat.
Lalu, sekitar 12% akan digunakan oleh PGEO untuk capital expenditure pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir untuk mendukung production, operation & maintenance excellence.
Baca Juga: Kembangkan Bisnis, Sejumlah Anak Usaha BUMN Didorong untuk IPO pada 2023
Sisanya, sekitar 15% atau sebanyak-banyaknya sampai dengan US$ 100 juta digunakan untuk pembayaran sebagian Facilities Agreement tertanggal 23 Juni 2021 antara Perseroan dengan Mandated Lead Arrangers, Kreditur Sindikasi Awal dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebagai Facility Agent.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO ini adalah PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News