CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.904   -44,00   -0,28%
  • IDX 7.220   5,53   0,08%
  • KOMPAS100 1.103   0,72   0,07%
  • LQ45 878   1,97   0,23%
  • ISSI 218   -0,27   -0,13%
  • IDX30 449   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 541   1,63   0,30%
  • IDX80 126   0,09   0,07%
  • IDXV30 136   0,48   0,35%
  • IDXQ30 150   0,36   0,24%

IPO Mahaka Radio mundur ke Januari 2016


Jumat, 18 Desember 2015 / 14:56 WIB


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Masa penawaran saham perdana PT Mahaka Radio Integra diperpanjang. Adrian Syarkawi, Direktur Utama Mahaka Radio mengatakan, tadinya perseroan berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Desember mendatang, namun, rencana itu mundur ke bulan Januari 2016.

Mahaka Radio sudah meminta izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengubah jadwal Initial Public Offering (IPO) tersebut. Perseroan mempertimbangkan kondisi pasar yang terpengaruh banyaknya hari libur di Bulan Desember ini.

"Timingnya nampaknya belum tepat, banyak libur di bulan ini, jadi mundur sedikit. Kami masih punya kesempatan listing sampai bulan Januari," ujarnya, Jumat (18/12).

Sebelumnya, Mahaka berharap bisa memperoleh tanggal efektif pada 16 Desember 2015. Lalu, masa penawaran umum pada 17-18 Desember. Perseroan menggunakan buku Juli 2015 sebagai dasar valuasi, sehingga pernyataan efektif dari OJK pun diharapkan bisa dicapai pada awal tahun depan.

Mahaka Radio menargetkan harga penawaran umum perdana saham di kisaran Rp 750- Rp 1.100 per lembar saham. Anak usaha Mahaka Group milik Erick Thohir ini berencana melepas saham sebanyak-banyaknya 171,36 juta lembar saham atau 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Dengan begitu, Mahaka Radio ini mengincar dana IPO sekitar Rp 128,5 miliar hingga Rp 188,5 miliar. Saham yang akan dilepas ke publik terdiri dari saham baru sejumlah 114,2 juta saham biasa dan sejumlah 57,12 juta saham milik Fajar Mentari sebagai pemegang saham penjual (saham divestasi)

Sekitar 40% dari hasil IPO tersebut akan digunakan untuk melunasi seluruh utang anak perusahannnya kepada Bank UOB Indonesia. Sementara 60% akan digunakan untuk pengembangan usaha dan investasi.

Adrian mengatakan 20% dari dana pengembangan usaha dan investasi tersebut akan dialokasikan untuk digital flatform. Sementara 80% selebihnya akan digunakan sebagai belanja modal untuk menambah radio baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×