kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Investor ritel lepas SR-008 Rp 15,55 triliun


Minggu, 01 Mei 2016 / 20:42 WIB
Investor ritel lepas SR-008 Rp 15,55 triliun


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Dalam kurun hampir dua bulan setelah masa holding period berakhir, jumlah Sukuk Negara Ritel seri SR-008 yang beredar di pasar sekunder mencapai 49,38% dari total outstanding yang diterbitkan pemerintah.

Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian KeuanganSuminto mengatakan, per 28 April 2016, jumlah SR-008 yang telah dilepas oleh investor pasar primer ke pasar sekunder mencapai Rp 15,55 triliun.

Sekadar mengingatkan, pemerintah menerbitkan SR-008 pada 10 Maret 2016 sebesar Rp 31,5 triliun dengan kupon 8,3%. Obligasi yang bertenor tiga tahun tersebut memiliki holding period satu bulan.

Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Anil Kumar menuturkan, fenomena investor pasar primer yang melepaskan kepemilikan surat utang negara ritel di pasar sekunder selalu terjadi di Indonesia.

Soalnya, sebagian investor belum memiliki pendidikan yang memadai terhadap pasar obligasi domestik. "Mereka juga belum tahu cara mendapatkan keuntungan dari harga obligasi. Soalnya transparansi harga belum jelas untuk investor individu. Investor ritel jauh dari pasar sekunder," tuturnya.

Hal ini pun mengindikasikan tujuan awal pemerintah yang ingin mengerek peran investor ritel dalam pasar obligasi Tanah Air belum tercapai. Pemerintah sejatinya ingin mewujudkan pendalaman pasar alias market deepening terhadap pasar surat utang Indonesia.

Oleh karena itu, Anil menyarankan pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong transparansi harga obligasi bagi para pelaku pasar. Misalnya dengan menerapkan electronic trading platform (ETP) bagi pasar obligasi. "Supaya harga obligasi dan yield terang benderang bagi semua pihak. Saya rasa pemerintah harus memperbaiki keadaan agar adil bagi setiap orang," tuturnya.

Menurut Anil, pemerintah berencana untuk menelurkan ETP bagi pasar surat utang dalam negeri pada tahun 2016. Namun hingga saat ini, rencana tersebut belum terealisasikan.

Analis Infovesta Utama Beben Feri Wibowo berpendapat, faktor utama yang mendorong investor untuk melepaskan SR-008 di pasar sekunder karena strategi investasi dengan skema trading. Investor berusaha menghimpun kenaikan harga (capital gain) dari pergerakan SR-008.

Maklum, mengacu data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per 28 April 2016, harga SR-008 sudah berada di atas par yakni 102,04. Dus, yield pun telah menyusut dari semula 8,3% menjadi 7,5%. Adapun total volume perdagangan SR-008 sudah mencapai Rp 43,23 triliun dalam 17.357 kali transaksi.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×