Reporter: Aurelia Felicia | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform edukasi Akademi Crypto resmi diluncurkan pada Minggu (21/5) dengan tujuan meningkatkan edukasi cryptocurrency di Indonesia.
Founder dan CEO Akademi Crypto Timothy Ronald mendirikan Akademi Crypto berdasarkan keinginan pribadinya untuk mengembangkan edukasi cryptocurrency di Indonesia.
"Karena waktu itu saya mikir, bahwa saya ingin kasih pelajaran atau skill yang tidak diajarkan di sekolah," ujarnya dalam acara grand launching Akademi Crypto di Jakarta Minggu (21/5).
Baca Juga: Tak Hanya Halving Day, Bitcoin Juga Memiliki Sejarah Bitcoin Pizza Day
Meski baru diresmikan Minggu (21/5), Akademi Crypto telah beroperasi sejak Januari 2023. Hingga saat ini Akademi Crypto telah memiliki 3.000 anggota yang sebagian besar terdiri dari anak muda dari kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Adapun rata-rata usia anggota Akademi Crypto saat ini berusia 25-35 tahun. Sementara, Timothy sendiri menargetkan anggota muda berusia 17-20 tahun.
Edukasi yang ditawarkan Akademi Crypto dapat diakses anggotanya melalui 160 modul yang tertera pada website Akademi Crypto.
Seluruh modul tersebut bisa didapatkan dengan merogoh kocek sebesar Rp 7,7 juta untuk berlangganan Akademi Crypto per tahun.
Modul dalam platform tersebut dibawakan langsung oleh pengajar dan praktisi yang berpengalaman di bidangnya. Identitas para pengajar merupakan 'Profesor' meski disebutkan secara anonim.
Baca Juga: Prospek Bitcoin Cerah Jika The Fed Tahan Level Suku Bunga di FOMC Juni 2023
Sebagai informasi, modul dalam Akademi Crypto bisa didapatkan dengan merogoh kocek sebesar Rp 7,7 juta untuk berlangganan per tahunnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News