Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali memerah di akhir pekan. Pada perdagangan Jumat (17/4) indeks ditutup melemah 0,19% ke level 5.410,64. Dengan begitu, selama sepekan IHSG melemah 1,46%. Investor asing juga masih terlihat melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 576,85 miliar.
Pergerekan IHSG itu searah dengan bursa Asia yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pacific. Akhir pekan lalu, bursa Asia turun 0,41% menjadi 153,73. Meski turun, selama sepekan bursa Asia naik 0,90%.
Analis NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan, kembali menguatnya dollar AS membuat bursa saham Asia melemah termasuk IHSG. Selain itu, masih adanya net sell asing juga tak banyak memberikan sentimen positif bagi IHSG untuk menuju zona hijau.
Sementara menurut Alwy Assegaf, Analis Universal Broker Indonesia mengatakan IHSG akan relatif sepi sentimen di awal pekan. Tapi, para pelaku pasar akan berfokus pada KTT Asia Africa yang akan berlangsung selama sepekan ini. "Biasanya dalam konfrensi, banyak pemimpin negara yang akan memaparkan target atau rencana ekonomi kedepannya, ini bisa menjadi sentimen bagi laju indeks," jelasnya.
Sementara, dari luar Alwy menambahkan sentimen yang akan mempengaruhi akan datang dari China yang cenderung positif. Seperti halnya, indikasi Tiongkok untuk menambah stimulus agar keadaan ekonominya membaik. Setelah data PDB China dirilis kurang menggembirakan.
Dari sisi teknikal, Reza bilang IHSG terlihat membentuk pola inverted hammer candle di atas area lower bollinger band. Indikator MACD masih melemah setelah death cross dengan histogram negatif yang lebih panjang. Indikator RSI, Stochastic, dan William’s %R gagal mencoba berbalik naik dan kembali mengalami penurunan.
Dengan demikian, Reza bilang IHSG di awal pekan ini akan cenderung melemah di kisaran 5.376-5.425. Sementara, Alwy bilang laju indeks berpeluang untuk berbalik arah menguat di kisaran 5.344-5.435.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News