Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali memerah di akhir pekan. Pada perdagangan Jumat (17/4) indeks ditutup melemah 0,19% ke level 5.410,64. Dengan begitu, selama sepekan IHSG melemah 1,46%. Investor asing juga masih terlihat melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 576,85 miliar.
Para analis menilai penurunan IHSG itu dipengaruhi oleh asing yang terus konsisten yang melakukan aksi net sell. "Selama sepekan penuh asing terlihat net sell," ungkap Alwy Assegaf, Analis Universal Broker Indonesia.
Terhitung selama sepekan jumlah dana asing yang telah keluar sebesar Rp 1 triliun. Ia juga bilang, hal tersebut menjadi penekan indeks sehingga sulit untuk naik.
Padahal dari sentimennya sendiri bisa dibilang cukup positif. Seperti BI rate yang stagnan di level 7,5% dan data neraca perdagangan yang surplus justru bisa menjadi pendorong untuk IHSG naik. "Tapi hal tersebut kalah dengan asing yang terus net sell," tambah Alwy.
Sementara menurut Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono mengatakan asing yang terus net sell itu dikarenakan ekspetasi laporan keuangan para emiten di kuartal satu tahun ini kurang memuaskan. Pasalnya merujuk data ekspor impor di Maret 2015 yang dirilis menurun dibandingkan bulan sebelumnya.
Untuk pekan depan, para analis menilai IHSG cenderung sepi sentimen. Paling tidak datang dari regional mengenai harga minyak yang mengalami kenaikan cukup tajam. Serta, fokus para investor juga masih tertuju dengan laporan keuangan para emiten di kuartal I-2015.
Dengan begitu, Purwoko menerka IHSG di pekan depan akan cenderung melemah di kisaran 5.400-5.428. Sedangkan Alwy memprediksi di pekan depan pasar akan mengalami bargain hunting sehingga indeks dapat rebound di kisaran 5.350-5.500.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News