kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.404   -31,00   -0,19%
  • IDX 7.172   30,54   0,43%
  • KOMPAS100 1.044   3,16   0,30%
  • LQ45 813   1,58   0,19%
  • ISSI 225   0,08   0,04%
  • IDX30 425   1,08   0,25%
  • IDXHIDIV20 510   -0,54   -0,11%
  • IDX80 117   0,01   0,01%
  • IDXV30 121   -0,61   -0,50%
  • IDXQ30 140   0,12   0,08%

Volatilitas Mereda, Bagaimana Nasib Reksadana Saham?


Senin, 28 April 2025 / 18:21 WIB
Volatilitas Mereda, Bagaimana Nasib Reksadana Saham?
ILUSTRASI. Investor berbincang usai peluncuran produk reksadana saham syariah di Jakarta, Selasa (26/11). PT Danareksa Invesment Mangement meluncurkan reksadana saham syariah berbasis efek syariah luar negeri berdominasi dolar AS yang dengan nama Danareksa G20 Sharia Equity Fund Dollar. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar ekuitas kembali tersohor, bahkan kinerja reksadana saham bergerak mengungguli kinerja jenis reksadana lainnya dalam sepekan. Meski begitu, pemulihan ini masih memerlukan konfirmasi lebih lanjut dengan tren bullish yang cenderung konsisten.

Merujuk pada data Infovesta Utama, per 17 – 25 April 2025 tercatat kinerja reksadana saham mencetak return 3,35%, disusul reksadana campuran dengan return 1,94%. Adapun reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang kompak mencetak return dibawah 1% dengan kompisisi 0,42% dan 0,11% dalam sepekan.

Direktur STAR AM Hanif Mantiq mengatakan, sinyal pemulihan ini dilatarbelakangi oleh sejumlah sentimen, salah satunya seperti rekomendasi positif dari bank investasi yang memperkuat kepercayaan investor, terutama bagi investor institusi dan asing yang selama ini cenderung konservatif.

Sebagai informasi, akhir pekan lalu union bank of switzerland (UBS) Group telah menaikan peringkat saham indonesia menjadi overweight. Hal ini didorong oleh kualitas fundamental domestik serta karakter pasar yang relatif defensif, menurut Bloomberg (24/4).

Baca Juga: Pasar Saham Masih Tertekan, Reksadana Bisa DIpertimbangkan?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menunjukan tren kenaikan lebih dari 4% selama sepekan. "Artinya, pasar ekuitas kembali diminati investor, dengan sinyal bahwa ada aliran dana masuk atau minimal aksi beli yang lebih kuat dibanding jual dari reli IHSG ini," terang Hanif kepada Kontan.co.id, Senin (28/4).

Menurut Hanif, momentum untuk memasuki pasar tergantung pada profil risiko dan strategi masing-masing investor. Misal, jika ingin memasuki pasar sekarang, tetap gunakan startegi dolar cost averaging untuk mengurangi risiko kesalahan dalam timing.

"Sambil terus perhatikan beberapa indikator penting seperti volume perdagangan, net foreign flow, data makro, dan sentimen global," tambah Hanif.

Hanif juga merekomendasikan untuk melakukan diversifikasi portofolio, baik dari sisi sektoral maupun instrumen. Dan yang tidak kalah penting, tetap selektif dalam memilih saham yang memiliki fundamental yang kuat.

Baca Juga: Reksadana Saham Berpotensi Diuntungkan Pemangkasan Suku Bunga, Begini Prospeknya

Head of Business Development Division Henan Putihrai AM Reza Fahmi Riawan bilang, secara keseluruhan kinerja reksadana saham secara year-to-date (ytd) masih berada dalam zona koreksi. Adapun per 25 April 2025, rerata kinerja reksadana saham tercatat turun 5,33% ytd. "Sehingga masih perlu dikonfirmasi dengan tren yang lebih konsisten dan fundamental ekonomi dalam beberapa kuartal kedepan untuk bisa dikatakan pulih," jelas Reza kepada Kontan.co.id, Minggu (27/4).

Ke depan masih akan sangat bergantung pada sentimen global seperti kebijakan suku bunga dan kondisi ekonomi global. Sementara itu, dari sisi domestik, perlu dicermati kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) dan pergerakan harga komoditas. Apalagi, kebijakan domestik saat ini masih berada dalam tahap konsolidasi pasca pemuli.

"Jika memang ada konfirmasi pemulihan yang terus berlanjut dan didukung juga dengan fundamental yang kuat, maka bisa jadi momentum yang baik untuk memasuki pasar," tutup Reza.

Baca Juga: Reksadana Saham Kembali Pimpin Imbal Hasil Sepekan, Ini 5 Terbaiknya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×