Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
SINGAPURA. Emas melesat dan kembali mencetak rekor baru sepanjang sejarah. Sementara, perak memperpanjang kenaikannya dalam sembilan hari berturut-turut, dan menjadi reli terbaiknya sejak Maret 2008. Investor memburu logam mulia sebagai lindung nilai terhadap percepatan inflasi.
Kontrak emas untuk pengiriman Mei di divisi Comex bursa NYMEX-AS mencetak rekor baru setelah naik 0,3% ke US$ 1.478 per ons troy, pada perdagangan pagi di pasar Asia. Adapun,hingga pukul 14.12 WIB, harganya masih bertengger di posisi rekor US$ 1.474,8 per ons troy.
Sementara, perak sempat melejit 1,5% ke US$ 41,5238 per ons troy. Ini harga tertingginya sejak 1980.
Chae Un Soo dari KEB Futures Co. menyebut, harga komoditas di seluruh bursa melejit karena lebih buruknya proyeksi inflasi. "Saat ini, semakin banyak investor yang memburu emas sebagai lindung nilai investasi," ujarnya.
The Federal Reserves mempertahankan suku bunga rendah di 0,25% sejak Desember 2008 untuk menstimulus ekonominya. Sementara, ECB sudah menaikkan suku bunganya menjadi 1,25% karena kekhawatiran atas tekanan inflasi.
Analis Phillip Futures Pte. Ong Yi Ling menyebut, tertekannya dollar karena kebijakan moneter The Fed berlawanan dengan langkah pengetatan ekonomi yang dilakukan beberapa bank sentral lainnya. "Pelemahan dollar mendongkrak daya tarik emas sebagai alternatif mata uang," katanya.
Mayoritas analis yang disurvei Bloomberg juga memprediksi, emas akan naik di pekan ini. Data Commodity Futures Trading Commission AS menyebutkan, manajer investasi dan spekulator menambah posisi mereka di emas berjangka New York pada sepekan yang berakhir 5 April lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News