kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Investor cemaskan inflasi, emas cetak rekor sepanjang sejarah


Senin, 11 April 2011 / 14:33 WIB
Investor cemaskan inflasi, emas cetak rekor sepanjang sejarah
ILUSTRASI. (dari kiri) Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Ririek Adriansyah, Direktur Digital Business Muhammad Fajrin Rasyid, Direktur Wholesale & International Service Dian Rachmawan, Direktur Consumer Service FM Venusiana R dan Direktur Enterprise &


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

SINGAPURA. Emas melesat dan kembali mencetak rekor baru sepanjang sejarah. Sementara, perak memperpanjang kenaikannya dalam sembilan hari berturut-turut, dan menjadi reli terbaiknya sejak Maret 2008. Investor memburu logam mulia sebagai lindung nilai terhadap percepatan inflasi.

Kontrak emas untuk pengiriman Mei di divisi Comex bursa NYMEX-AS mencetak rekor baru setelah naik 0,3% ke US$ 1.478 per ons troy, pada perdagangan pagi di pasar Asia. Adapun,hingga pukul 14.12 WIB, harganya masih bertengger di posisi rekor US$ 1.474,8 per ons troy.

Sementara, perak sempat melejit 1,5% ke US$ 41,5238 per ons troy. Ini harga tertingginya sejak 1980.

Chae Un Soo dari KEB Futures Co. menyebut, harga komoditas di seluruh bursa melejit karena lebih buruknya proyeksi inflasi. "Saat ini, semakin banyak investor yang memburu emas sebagai lindung nilai investasi," ujarnya.

The Federal Reserves mempertahankan suku bunga rendah di 0,25% sejak Desember 2008 untuk menstimulus ekonominya. Sementara, ECB sudah menaikkan suku bunganya menjadi 1,25% karena kekhawatiran atas tekanan inflasi.

Analis Phillip Futures Pte. Ong Yi Ling menyebut, tertekannya dollar karena kebijakan moneter The Fed berlawanan dengan langkah pengetatan ekonomi yang dilakukan beberapa bank sentral lainnya. "Pelemahan dollar mendongkrak daya tarik emas sebagai alternatif mata uang," katanya.

Mayoritas analis yang disurvei Bloomberg juga memprediksi, emas akan naik di pekan ini. Data Commodity Futures Trading Commission AS menyebutkan, manajer investasi dan spekulator menambah posisi mereka di emas berjangka New York pada sepekan yang berakhir 5 April lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×