kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Investor Asing Gencar Investasi Ke BEI, Saham Blue Chip Ini Diprediksi Jadi Incaran


Jumat, 05 Januari 2024 / 07:15 WIB
Investor Asing Gencar Investasi Ke BEI, Saham Blue Chip Ini Diprediksi Jadi Incaran
ILUSTRASI. Investor Asing Gencar Investasi Ke BEI, Saham Blue Chip Ini Diprediksi Jadi Incaran


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing semakin gencar masuk ke pasar modal Indonesia. Sejumlah saham blue chip menjadi sasaran pembelian investor asing. Ke depan, saham-saham blue chip berikut diprediksi menjadi incaran investasi investor asing.

Saham blue chip adalah saham lapis satu di bursa efek. Saham blue chip memiliki fundamental kuat dan nilai kapitalisasi pasar besar mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 80,67 poin atau melejit 1,11% ke level 7.359,76 pada Kamis (4/1). Level penutupan ini membawa IHSG menuju rekor tertinggi baru (all time high). Situasi ini sejalan dengan aliran dana investor asing (capital inflow) yang kembali mengalir deras.

Investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp 1,3 triliun. Mengakumulasi net buy Rp 1,47 triliun pada permulaan tahun ini. Investor asing pun kembali memborong saham bank big caps, seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mengamati, aksi net buy asing pada awal tahun 2024 meneruskan capital inflow yang mengalir lagi sejak akhir 2023. Adapun, posisi net buy di pasar reguler selama bulan Desember mencapai Rp 5,5 triliun.

Martha menyoroti sejumlah katalis penting yang berpotensi menarik capital inflow pada tahun ini. Ekonomi Indonesia yang berpeluang tumbuh di atas 5%, penguatan nilai tukar dan penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral, menjadi katalis positif kembalinya dana asing.

"Dengan penurunan suku bunga, investor akan mencari tempat investasi yang memberikan imbal hasil menarik. Dengan potensi Indonesia yang menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Asia, saya optimis investor asing akan masuk ke Indonesia," kata Martha kepada Kontan.co.id, Kamis (4/1).

Head of Research & Fund Manager Syailendra Capital, Rizki Jauhari menimpali sentimen pemangkasan suku bunga acuan The Fed akan memicu foreign inflow ke negara-negara emerging market, termasuk Indonesia. Valuasi IHSG saat ini pun tergolong rendah (13x PE 2024F) dibandingkan rata-rata  historis di level 15x.

"Penurunan tingkat suku bunga secara global akan memaksa investor untuk melihat opportunity di aset kelas lain, sehingga valuasi aset kelas yang ada saat ini mungkin akan gradual meningkat," ungkap Rizki.

Equity Sales Jasa Utama Capital Sekuritas Alfredo Gusvirli menambahkan, capital inflow turut didorong oleh strategi para manajer investasi yang mengincar saham emiten big caps. Terutama yang diproyeksikan bisa membukukan kinerja apik pada kuartal IV-2023, atau mengantisipasi laporan full year 2023 dan potensi pembagian dividen.

Hal itu menjadi dorongan capital inflow lanjutan pada awal tahun 2024. Meski, Alfredo memprediksi nilainya tidak lebih tinggi dari Desember 2023.

"Dengan tren yang diharapkan akan berjalan sekitar bulan Februari akhir sampai Maret atau hingga menjelang Lebaran," ujarnya.

Pilpres vs January Effect

Di tengah berbagai katalis tersebut, investor asing juga akan mencermati Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024. Menurut Alfredo, wajar jika nantinya sebagian investor asing menampilkan sikap yang hati-hati di masa Pemilu & Pilpres.

Senada, Martha turut melihat kemungkinan sikap wait and see dari investor asing menunggu hasil Pemilu & Pilpres, setidaknya pada semester I-2024. Namun pada semester II, Martha menaksir dana asing akan kembali deras mengalir.

Apalagi secara historis, tahun politik justru momentum mendongkak IHSG. "Dalam empat kali penyelenggaraan Pemilu terakhir, IHSG mengalami kenaikan dan salah satunya ditopang oleh net buy asing," imbuh Martha.

Rizki mencatat, dari penyelenggaraan tahun 2004, tiga dari empat kali Pemilu & Pilpres terjadi foreign inflow, kecuali pada tahun 2009. "Namun kami melihat foreign inflow yang terjadi sebelum 2014 juga merupakan fungsi dari pertumbuhan ekonomi yang pesat," ungkap Rizki.

Setidaknya untuk periode awal tahun ini, Martha melihat capital inflow turut tertarik oleh sentimen January Effect. Situasi sekarang juga saling berkaitan dengan laju naik IHSG menuju all time high.

"Seperti yang terjadi saat ini, salah satu kemungkinannya disebabkan asing memborong big banks," kata Martha.

Menimbang berbagai sentimen yang mengiringi, Martha memprediksi saham perbankan, telekomunikasi dan emiten berbasis konsumen, akan tetap menjadi favorit asing.

Saham yang berpeluang menjadi incaran asing antara lain BBCA, BBRI, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).

Selain itu, saham di sektor yang sensitif suku bunga seperti properti dan otomotif juga layak dicermati. Saham pilihannya adalah PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Astra International Tbk (ASII).

Alfredo sepakat, saham bank tetap menjadi favorit. Pilihannya adalah BBRI, BBCA dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang diproyeksikan membukukan laba jumbo pada tahun 2023. Kemudian, ada saham yang terkait komoditas, yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Di BEI, saham blue chip biasanya berada di kelompok indeks LQ45. Nah, prediksi saham pilihan investor asing di atas yang menjadi anggota LQ45 antara lain TLKM, ICBP, MAPI, AMRT, ASII, BRIS, PTBA dan UNTR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×