Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih ada potensi masuknya dana asing di pasar saham Indonesia pada sisa tahun 2023. Ekspektasi pasar terkait tekanan kenaikan suku bunga telah berkurang. Penurunan ketidakpastian suku bunga ikut menurunkan risiko
"Dengan menurunnya risiko maka ada potensi peningkatan investasi pada negara emerging seperti Indonesia atau ada peningkatan alokasi di aset berisiko seperti saham," kata Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan kepada Kontan.co.id, Selasa (28/11).
Sehingga, Alfred menuturkan bahwa ada potensi masuknya dana asing di pasar saham Indonesia. Tetapi jika risiko suku bunga kembali berubah, maka investasi ke aset berisiko dan di negara emerging akan berkurang.
Selain itu, ada faktor besar yang menjadi perhatian seperti ketidakpastian pasar global berupa suku bunga, konflik, dan perlambatan ekonomi. Faktor makro Indonesia ikut menjadi faktor penentuan dalam menarik aliran dana asing.
"Sejauh ini makro Indonesia memiliki daya tarik bagi aliran dana asing tinggal faktor besar (global)nya saja yang saat ini menahan aliran dana asing," tutur dia.
Baca Juga: Volatilitas Tinggi Awal Tahun, IHSG Berpotensi Tembus 8.100 Pada 2024
Adapun pemilihan umum (pemilu) juga menjadi sentimen yang bisa membuat investor wait and see meskipun tidak terlalu besar. Alfred mengatakan saham-saham berkapitalisasi besar dengan likuiditas yang baik bisa diperhatikan.
"Menurut kami first liner perbankan, komoditi, dan telekomunikasi masih menarik di mata investor asing," kata Alfred.
Dengan begitu, Alfred merekomendasikan buy pada saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dengan target harga Rp 3.450 per saham, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan target harga Rp 1.600 per saham.
Lalu, buy pada saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan target harga Rp 4.150 per saham, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dengan target harga Rp 3.140 per saham, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan target harga Rp 29.740 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News