kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Investasi Saham Dapen BTN Menyusut, Kini Hanya 6,13% dari Total Portofolio


Minggu, 13 Juli 2025 / 20:08 WIB
Investasi Saham Dapen BTN Menyusut, Kini Hanya 6,13% dari Total Portofolio
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di booth Bank Tabungan Negara (BTN) di Jakarta. Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) memberikan proyeksi pertumbuhan kredit perbankan sepanjang 2025 berada pada kisaran hingga 11,6% secara tahunan. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatatkan penguatan 2,65% dalam sepanjang sepekan terakhir ke level 7.047,43 pada penutupan perdagangan Jumat (11/7), membalikkan arah dari pekan sebelumnya yang sempat didominasi zona merah.

Namun di tengah tren positif ini, porsi investasi Dana Pensiun Bank Tabungan Negara (Dapen BTN) di saham justru menurun. Per 30 Juni 2025, nilai penempatan saham tercatat sebesar Rp 158,52 miliar atau setara 6,13% dari total investasi.

Porsi ini lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Menurut Direktur Investasi Dapen BTN, Adi Santosa Budidarma, penurunan ini disebabkan oleh aksi realisasi keuntungan serta kondisi pasar yang sebelumnya sempat mengalami tekanan.

Baca Juga: Dapen BTN Catat Total Investasi Sebesar Rp 2,58 Triliun per Juni 2025

“Beberapa saham kami lepas untuk realisasi gain, serta kondisi pasar keuangan yang mengalami penurunan,” ujar Adi kepada Kontan, (13/7).

Meski porsi saham menyusut, Dapen BTN tetap melakukan pemantauan terhadap sektor-sektor yang dinilai memiliki prospek menarik. Salah satu sektor yang menjadi perhatian adalah sektor keuangan.

“Ini merupakan salah satu sektor yang menarik ini di tengah trend penurunan suku bunga karena dapat diuntungkan dengan adanya penurunan cost of fund, sehingga dapat berdampak positif pada laporan kinerja keuangan,” jelasnya. 

Namun, Ia juga menyoroti bahwa penentuan sektor yang menjadi fokus investasi ini akan disesuaikan dengan hasil kajian dan evaluasi internal dengan memperhatikan dinamika kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, serta perkembangan industri secara umum.

Baca Juga: Hasil Investasi Dapen BTN Capai Rp 151,58 Miliar per Mei 2025, Tumbuh 12,74%

Selanjutnya: Anggaran Bansos Meningkat pada 2025, Pertumbuhan Ekonomi Terangkat?

Menarik Dibaca: Apakah Jurusan Bahasa Terancam Tergusur AI atau Tidak? Ini Sederat Faktanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×