Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,7 triliun-Rp 1,8 triliun tahun depan. Anggaran capex ini lebih rendah dari alokasi capex di periode yang sama tahun ini sebesar Rp 2 triliun.
Direktur Utama INTP Christian Kartawijaya mengatakan, pihaknya akan menggunakan capex untuk melanjutkan proyek-proyek INTP yang sudah berjalan. "Belum ada proyek baru, hanya penyelesaian proyek yang sudah ada, serta penambahan beberapa terminal," kata Christian kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Sumber dana belanja modal tersebut berasal dari kas internal perusahaan. Makanya INTP tak berencana mencari dana dari luar.
Christian mengatakan, beberapa proyek INTP tahun depan adalah penyelesaian pabrik P14 di Citereup dengan kapasitas 4,4 juta ton. Ada pula proyek greenfield dan brownfield dengan kapasitas masing-masing 2,5 juta ton di Pati, Jawa Tengah dan satu lagi masih dalam tahap feasibility study. Ada dua opsi daerah untuk pembangunan pabrik ini, yakni Langkat, Sumatra Utara dan Tarjun, Kalimantan Selatan.
Asal tahu saja, kapasitas produksi INTP tahun ini sudah mencapai 25 juta ton dengan tambahan dari pabrik P14. Dari prospektus perusahaan, hingga 2020 atau 2025, INTP ingin menambah produksi semen hingga mencapai 30 juta-33 juta ton, atau bertambah 5 juta-8 juta ton lagi.
INTP menargetkan penjualan semen tumbuh 5%-6% di 2017, sesuai target industri semen. INTP membidik ekspor 900.000–1 juta ton. "Pasar yang kami tuju masih berasal dari kawasan Asia Tenggara," kata Christian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News