Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samindo Resources Tbk (MYOH) menargetkan kenaikan kinerja volume pemindahan batuan penutup alias overburden removal (OB) untuk tahun ini.
Kepala Hubungan Investor MYOH Ahmad Zaki Natsir mengungkapkan, tahun ini MYOH menargetkan volume overburden sebanyak 35 juta bank cubic meter (bcm). Meski belum mengungkapkan realisasi overburden removal tahun lalu, Zaki mengatakan target ini meningkat dari tahun sebelumnya.
Zaki bilang, kenaikan target volume OB ini merujuk pada kenaikan target produksi batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di 2023. Dengan kenaikan ini, berarti sebagian besar operator akan menaikkan produksi di 2023.
“Hal tersebut tentu akan berimbas juga pada target produksi yang dibebankan kepada kontraktor. Minimal apabila tidak ada proyek baru, kontraktor bisa mendapatkan kenaikan volume di 2023,” kata Zaki kepada Kontan.co.id, Kamis (19/1).
Baca Juga: Intan Baru Prana (IBFN) Optimistis Perubahan Usaha akan Memperbaiki Ekuitas di 2023
Saat ini, Zaki mengatakan MYOH sedang menunggu PT Kideco Jaya Agung (Kideco) untuk menyelesaikan proses perpanjangan menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
“Setelah mereka selesai, baru kami mendapat perpanjangan kontrak,” pungkas dia.
Selain kenaikan target produksi Kementerian ESDM, Zaki menyebut prospek MYOH juga ditopang oleh harga batubara yang masih tetap tinggi serta pasokan gas ke Eropa yang masih belum stabil. Kondisi ini membuat banyak negara Eropa yang mengaktifkan kembali pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
“Ini otomatis akan mendorong permintaan batubara dan menjaga harga pada level tinggi,” tutup Zaki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News