Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN) akan mengubah fokus bisnisnya menjadi distributor alat pengangkut komersial. IBFN optimistis kinerja akan meningkat di tahun 2023 setelah peralihan usaha.
Sebagai Informasi, IBFN telah berubah nama menjadi Intan Baru Prana dari sebelumnya PT Intan Baruprana Finance Tbk. Keputusan ini sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada 23 Maret 2022.
Sekretaris Perusahaan Intan Baru Prana Yunita Rivianti Riyadi mengatakan, sebelum meresmikan perubahan kegiatan usaha menjadi distributor alat pengangkut komersial, IBFN akan meminta persetujuan pada pemegang saham. Langkah itu akan dilakukan melalui RUPSLB yang direncanakan akan dilakukan pada 2 Februari 2023.
Yunita mengatakan Intan Baru Prana akan fokus menyunsun rencana bisnis terkait bidang usaha baru. Selanjutnya, IBFN akan melakukan reorganisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan bidang usaha baru dan menjaga collection terhadap existing debitur untuk mempertahankan arus kas perusahaan.
Baca Juga: Cek Strategi Intan Baru Prana (IBFN) Setelah Ubah Bisnis Utama
"Perubahan kegiatan usaha diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi pendapatan usaha perseroan dan tentunya akan berdampak pula terhadap kondisi keuangan," kata Yunita kepada Kontan.co.id, Kamis (19/1).
Intan Baru Prana pun berharap perubahan kegiatan usaha dapat memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. IBFN memproyeksikan, pendapatan akan mencapai Rp 24,9 miliar pada akhir tahun 2022. Prediksi ini lebih tinggi ketimbang pendapatan IBFN pada tahun 2021 yang sebesar Rp 21,4 miliar.
"Kondisi Intan Baru Prana diharapkan akan membaik dibandingkan dengan tahun 2022 dimana IBFN diproyeksikan dapat menekan kerugian dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya," ujar Yunita.
Baca Juga: Intan Baru Prana (IBFN) Tetap Cari Investor Baru dan Lini Usaha Baru
Mengutip laporan keuangan per 30 September 2022, IBFN mencetak pendapatan sebesar Rp 17,24 miliar. Pendapatan IBFN melesat 69,68% dari pendapatan yang diraih pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 10,16 miliar.
Pendapatan IBFN terdiri dari sewa pembiayaan, ijarah-bersih, modal kerja, serta pendapatan lain-lain. Sedangkan rugi bersih tahun berjalan IBFN terpangkas 72,30% dari Rp 76,37 miliar per kuartal ketiga 2021 menjadi Rp 21,15 miliar hingga kuartal ketiga 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News