Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah nama besar ada di balik PT Merdeka Gold Resources (EMAS), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Asal tahu saja, EMAS telah mematok harga initial public offering (IPO) di Rp 2.880 per saham. EMAS menawarkan 1,61 miliar saham alias sebanyak 10% saham kepada publik dengan nominal Rp 150 per saham.
Harga penawaran berada di kisaran Rp 1.800 - Rp 3.020 per saham. Dus, EMAS akan mengantongi dana segar sebesar Rp 4,65 triliun.
Penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Indo Premier Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan PT Sinarmas Sekuritas.
Baca Juga: EMAS Patok Harga IPO di Rp 2.880, Valuasi Mahal dan Kenaikan Saham Terbatas
Melansir prospektusnya, sejumlah nama tokoh besar tercatat memegang saham EMAS.
Pertama, ada Garibaldi Thohir alias Boy Thohir yang memegang 905,03 juta saham EMAS yang setara dengan 6,14% dari total saham keseluruhan.
Kedua, ada Winato Kartono yang memegang 1,35 miliar saham EMAS, setara 9,18%.
Lalu, ada Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang menggenggam 78,22 juta atau setara 0,53% saham EMAS.
Baca Juga: Fore Kopi Indonesia (FORE) Injeksi Modal Anak Usaha US$ 500 Ribu, Ini Tujuannya!
Ada pula Hardi Wijaya Liong dan Santoso Kartono yang masing-masing memegang 3,93% dan 1,24% saham EMAS.
Sebagai induk usaha, MDKA sendiri memegang 62,01% atau setara dengan 9,13 miliar saham EMAS.
Seluruh dana hasil dari penawaran umum perdana saham EMAS, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk tiga hal utama.
Pertama, sebesar US$20 juta atau setara Rp328,4 miliar akan disalurkan oleh EMAS dalam bentuk uang muka setoran modal secara bertahap kepada PT Pani Bersama Tambang (PBT).
Selanjutnya, dana itu akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan modal kerja yang berkaitan dengan kegiatan operasional, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan baku utama, bahan baku pembantu, biaya listrik serta biaya karyawan.
Baca Juga: Merdeka Gold Resources (EMAS) Siap IPO, Cermati Saran Analis
“Konversi uang muka setoran modal ini akan menyebabkan Perseroan akan tetap memiliki 99,99% kepemilikan saham dalam PBT,” kata manajemen dalam prospektus yang dilansir tanggal 16 September 2025.
Kedua, sebesar US$ 20 juta atau setara Rp 328,4 miliar akan disalurkan dalam bentuk pinjaman kepada PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS).
Selanjutnya, dana itu akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan modal kerja yang berkaitan dengan kegiatan operasional, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan baku utama, bahan baku pembantu, biaya listrik serta biaya karyawan.
Sisanya, sebanyak sekitar Rp 3,99 triliun akan digunakan oleh perseroan untuk pembayaran lebih awal kepada MDKA sampai dengan seluruh pokok terutang yang timbul berdasarkan Perjanjian Utang Piutang tanggal 8 April 2022, sebagaimana diubah terakhir dengan Amendemen Kedua atas Perjanjian Utang Piutang yang telah berlaku efektif sejak tanggal 21 Agustus 2024.
Baca Juga: Merdeka Gold Resources (EMAS) Siap IPO, Cermati Saran Analis
“Pada tanggal 3 September 2025, saldo pokok terutang EMAS dalam Perjanjian Utang Piutang adalah sebesar US$260 juta atau setara Rp 4,26 triliun,” ungkap manajemen EMAS.
Penawaran umum akan dilaksanakan pada 17–19 September 2025. Jika tak ada aral melintang, EMAS bakal tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada 23 September 2025.
Selanjutnya: Realisasi Serapan DMO Batubara Tembus 134,63 Juta Ton per Agustus 2025
Menarik Dibaca: Menurut Riset YouGov : Konsumen Belanja Online Tapi Paling Doyan Promo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News