Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,54% ke level 7.011,689 pada perdagangan Selasa (29/3). IHSG sempat menguat di awal perdagangan dan menyentuh level tertingginya sepanjang masa alias all time high di level 7.072,778.
Meski terkoreksi, investor asing mencatatkan aksi beli bersih atau net buy sebesar Rp 1,10 triliun di semua pasar.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menilai, koreksi IHSG terjadi akibat tekanan pada harga saham pertambangan menyusul pelemahan harga komoditasnya. Hal ini menyebabkan IHSG gagal bertahan di zona hijau di tengah pasar saham Asia yang bergerak mixed.
Sementara itu, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, koreksi IHSG cenderung sejalan dengan perkiraan teknikal Herditya, dimana IHSG diperkirakan sudah berada di akhir uptrend-nya dan rawan untuk terkoreksi terlebih dahulu.
Di sisi lain, terjadi kekhawatiran akan adanya perlambatan ekonomi di China akibat merebaknya kembali kasus Covid-19. Terlebih, negeri Panda tersebut kembali menerapkan penguncian wilayah alias lockdown. Ada pula kekhawatiran akan adanya resesi di Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Rabu (30/3)
Ivan menilai, volatilitas pergerakan pasar saham di bulan maret ini masih berpotensi mengarahkan investor untuk lebih berhati-hati dan tidak terlalu agresif melakukan aksi akumulasi saham. Untuk Rabu (30/3), Ivan memproyeksikan IHSG akan bergerak di rentang support 6.976 dan resistance 7.073.
Sejumlah saham yang dapat dicermati sebagai pertimbangan trading antara lain PT Net Visi Media Tbk ( NETV) denga target Rp 444, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) dengan target Rp 468, dan PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) dengan target Rp 1.045.
Herditya memperkirakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya dengan level support di 6.976 dan resistance di 7.050. Pasar masih diwarnai seputar sentimen dari harga komoditas global dan perkembangan konflik Rusia-Ukraina yang mulai posistif serta kasus Covid-19 di China.
“Di sisi lain dari domestik masih dipengaruhi oleh rilis kinerja emiten,” terang Heditya. Dia mengatakan sejumlah saham seperti PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Berkah Beton Sedaya Tbk (BEBS), dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
Sementara itu, analis Henan Putihrai Sekuritas Mayang Anggita memproyeksi IHSG akan bergerak di rentang support 6.995 dan resistance 7.150. Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) bisa dicermati pada perdagangan Rabu (30/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News