Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,54% ke level 7.011,689 pada perdagangan Selasa (29/3). Namun, investor asing mencatatkan aksi beli bersih atau net buy sebesar Rp 1,10 triliun di semua pasar.
Analis Erdikha Elit Sekuritas Ivan Kasulthan mengatakan, pelemahan indeks hari ini disebabkan adanya penguncian wilayah atau lockdown di China, yang berpengaruh terhadap aktivitas ekspor dan impor. Hal ini tercermin pada harga sejumlah komoditas yang terkoreksi pada Selasa (29/3).
Tidak hanya itu, prospek damai antara Rusia dan Ukraina juga menyebabkan harga minyak dunia menjadi tertekan dan harga nikel juga ikut terkoreksi.
Sementara itu, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yakni The Fed juga akan berencana menaikkan suku bunga cukup agresif hingga enam kali di tahun ini. Sentimen ini menjadi perhatian investor.
Ivan memperkirakan, IHSG pada perdagangan Rabu (29/3) akan bergerak antara level support 6.950 dan resistance 7.050. Sentimen yang bakal menjadi perhatian investor masih terkait dari perkembangan penambahan kasus baru Covid-19 di China yang masih diperkirakan membebani laju dari penguatan IHSG.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,54% ke 7.011 di Perdagangan Selasa (29/3), Asing Beli BMRI, TLKM, SMMA
Sedangkan sentimen dari dalam negeri dinilai Ivan masih relatif sepi.
“Namun, pemerintah yang saat ini memberlakukan pelonggaran PPKM dapat membuat perekonomian di dalam kembali bangkit di tengah penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia yang kembali menurun,” terang Ivan.
Menurut Ivan, saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan Rabu (29/3) yaitu BUKA, LSIP, SMRA, TPIA, LPPF, SCMA.
Untuk perdagangan Rabu (30/3), Analis MNC Sekuritas Herditya Wicakana memperkirakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya dengan level support di 6.976 dan resistance di 7.050.
MNC Sekuritas memperkirakan pasar masih diwarnai seputar sentimen dari harga komoditas global dan perkembangan konflik Rusia-Ukraina yang mulai posistif serta kasus Covid-19 di China.
“Di sisi lain dari domestik masih dipengaruhi oleh rilis kinerja emiten,” terang Heditya.
Untuk besok, Herditya merekomendasikan investor untuk mencermati beberapa saham seperti JPFA, ENRG, BEBS, dan MYOR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News