Reporter: Recha Dermawan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akhir tahun ini kondisi pasar masih diselimuti tekanan dari suku bunga tinggi bank-bank sentral dunia maupun sentimen global lainnya. Dalam menyusun portofolio investasi, penting bagi investor untuk memperhatikan perkembangan pasar terkini.
Mengatur kembali pengalokasian aset diharapkan bisa melindungi nilai investasi dari risiko pasar yang tengah membayangi.
Mengatur kembali keranjang investasi mungkin diperlukan untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar. Dengan menyusun kembali portofolio, investor bisa terus berada di jalur keuntungan ataupun sekadar melindungi aset dari risiko yang beredar di pasar.
Melihat kondisi pasar terkini, CEO Finansialku Melvin Mumpuni mengatakan, untuk jangka pendek, investor disarankan melirik deposito dan reksadana pasar uang.
Baca Juga: Sektor Barang Baku Kembali Melandai, Saham Mana Saja yang Masih Layak Koleksi?
Sementara itu, untuk jangka menengah yaitu 2 hingga 5 tahun, dan jangka panjang yaitu di atas 5 tahun, ia merekomendasikan pilih instrumen investasi saham yang memiliki fundamental solid, harga diskon dan rutin bagi dividen.
“Tentu saja kalau bicara keranjang investasi, sebetulnya harus disesuaikan dengan tujuan investasi masing-masing” kata Melvin kepada Kontan.co.id, Kamis (26/10).
Ia mengatakan, saat ini investor saham harusnya punya banyak opportunity untuk membeli saham-saham blue chip atau saham bagus dengan harga diskon.
Pengamat pasar modal dan lecturer Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan, Saat ini untuk menghindari gejolak pasar saham, investor harus mengalihkan investasi ke cash atau deposito, SBI, maupun SUN yg bunganya di atas 6% sambil mengkoleksi saham-saham blue chip yang harganya sedang di bawah normal alias murah.
“Ini sangat berguna untuk memanfaatkan kenaikan harga saham pada waktu pasar pulih kembali,” kata Budi kepada Kontan.co.id, Kamis (26/10).
Potensinya ya sulit diprediksi tetapi pastinya di atas bunga deposito apabila memegangnya selama jangka menengah.
Baca Juga: Simak Daftar Saham Penghuni LQ45 yang Direkomendasikan Analis pada Saat Ini
Untuk portofolio investasi, budi menyarankan yang konservatif pegang ORI atau deposito lebih banyak misalnya 50-60%. Sementara itu, yang moderat cukup 30-40% dan agresif mungkin 10-20% saja.
“Sisanya dalam kelas aset berisiko seperti saham dan reksadana saham atau campuran,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News