Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street merosot pada akhir perdagangan Rabu (20/9) setelah Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga utamanya, sesuai dengan yang diperkirakan. The Fed merevisi proyeksi ekonomi lebih tinggi, namun mengingatkan bahwa perjuangan melawan inflasi masih jauh dari selesai.
Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi Riawan merincikan strategi investasi setelah The Fed mempertahankan suku bunga. Pertama, ekuitas (saham), kebijakan suku bunga rendah terkadang mendukung pasar saham, investor berpotensi mempertimbangkan untuk meningkatkan alokasi saham dalam portofolionya.
“Terutama saham-saham perusahaan yang diharapkan tumbuh dengan baik dalam jangka panjang,” kata Reza kepada Kontan.co.id, Kamis (21/9).
Baca Juga: Setelah Laris di Pasar Perdana, SRBI Telah Terjual di Pasar Sekunder Capai Rp 2,13 T
Kedua, obligasi, dengan suku bunga rendah, hasil obligasi diperkirakan tetap rendah. Namun, obligasi masih dapat digunakan untuk diversifikasi dan sebagai tempat perlindungan modal.
“Investor tetap harus mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam obligasi berkualitas tinggi atau mencari jenis obligasi yang lebih tinggi risikonya, seperti obligasi korporasi dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi,” tambahnya.
Ketiga, emas dan aset safe haven, beberapa investor saat ini, memilih untuk meningkatkan alokasi mereka ke emas dan aset safe haven lainnya sebagai perlindungan terhadap volatilitas pasar.
Baca Juga: Pembiayaan Emas di Bank Syariah Semakin Berkilau
Menurut Reza, keranjang investasi yang ideal sangat tergantung pada tujuan, toleransi risiko, dan situasi keuangan individu. Salah satu keranjang investasi yang menarik menurutnya yaitu, memperhatikan saham blue-chip karena memiliki riwayat pertumbuhan yang kuat.
Portofolio obligasi yang saat ini telah terdiversifikasi dengan baik, emas atau logam mulia lainnya untuk melindungi nilai, dan investasi alternatif yang sesuai dengan tujuan masing-masing.
Dampak pada investor pada keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga rendah biasanya dianggap menguntungkan bagi investor saham karena cenderung mendukung pertumbuhan ekonomi dan perusahaan.
“Bagi investor yang lebih suka obligasi, keputusan ini mungkin kurang menguntungkan karena suku bunga rendah dapat mengurangi hasil dari investasi obligasi,” tambahnya.
Baca Juga: Membedah Kontrak Pengelolaan Dana Taspen di Sejumlah Manajer Investasi
Emas dapat mengalami kenaikan harga sebagai respons terhadap ketidakpastian ekonomi yang lebih rendah akibat suku bunga rendah. Jika dicermati secara keseluruhan, menurut dia, dampak pada investor tergantung pada preferensi dan tujuan investasi individu, dan dapat bervariasi dari satu investor ke investor lainnya.
Alokasi portofolio tergantung pada profil risiko dan tujuan investasi masing-masing individu. Misalnya, untuk investor tipe agresif, Reza merekomendasikan, porsi saham 50%, obligasi 30%, dan pasar uang 20%.
Tipe moderat dengan porsi saham 30%, obligasi 40%, dan pasar uang 30%. Tipe konservatif dengan porsi saham 10%, obligasi 50%, pasar uang 10%, dan emas 30%.
Sementara itu, potensi yield akan sangat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk kinerja pasar dan pilihan investasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News