Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten ini dinilai memiliki kinerja baik dan punya prospek menarik untuk investasi jangka panjang.
Head of Investment Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe mengatakan, beberapa emiten yang dianggap legendaris masih berasal dari sektor perbankan.
Ia bilang emiten perbankan big four perbankan misalnya masih berhasil mencetak profit dan membagi dividen di tengah pandemi.
“Hal itu membuktikan bahwa resiliensinya baik,” ujar Kiswoyo kepada Kontan.co.id, Kamis (27/7).
Baca Juga: Asing Banyak Koleksi Saham-Saham Ini Saat IHSG Merosot 0,74% ke 6.896, Kamis (27/7)
Menurut Kiswoyo, sentimen suku bunga juga tidak akan memengaruhi kinerja perbankan.
Ia bilang, kalaupun ada penurunan suku bunga, yang lebih dulu turun adalah bunga tabungan deposito, bukan bunga kredit.
Keempat emiten perbankan yang dimaksud Kiswoyo memiliki keunggulan masing-masing.
Misalnya, BBCA unggul karena terkenal sebagai bank ritel dan bank terbesar selain BUMN.
BBRI unggul sebagai bank untuk usaha mikro yang jangkauannya sampai ke desa-desa kecil di Indonesia.
Baca Juga: IHSG Terkoreksi Setelah Rally 5 Hari, Cermati Saham-Saham yang Banyak Dilego Asing
Lalu, BMRI pasarnya ada di level korporat. Sementara, BBNI unggul karena gabungan dari semuanya.
Selain perbankan, sektor konsumer juga berkinerja bagus, dengan emiten unggulan INDF sama ICBP.
Keduanya merupakan raja konsumer, terutama pada konsumen mie instan.
Selain itu, ada juga ASII dan TLKM. Sentimennya adalah cakupan pasar kedua emiten tersebut yang masih sangat besar.
Baca Juga: Rally IHSG Berlanjut di Hari ke-5, Cek Saham yang Banyak Diborong Asing, Rabu (26/7)
Kiswoyo merekomendasikan buy BBCA dengan target harga Rp 10.000 per saham, BBRI Rp 6.000 per saham, BBNI Rp 11.000 per saham.
Lalu, buy untuk ASII dengan target harga Rp 7.500-Rp 8.000 per saham, TLKM Rp 4.500-Rp 5.000 per saham.
Lalu INDF buy dengan target harga Rp 8.000 per saham, dan ICBP Rp 13.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News