kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.874   6,00   0,04%
  • IDX 7.309   113,47   1,58%
  • KOMPAS100 1.121   16,19   1,47%
  • LQ45 892   15,10   1,72%
  • ISSI 222   1,61   0,73%
  • IDX30 458   9,73   2,17%
  • IDXHIDIV20 552   12,53   2,32%
  • IDX80 129   1,53   1,21%
  • IDXV30 137   2,25   1,67%
  • IDXQ30 152   3,21   2,15%

Intip Rekomendasi Saham yang Banyak Diakumulasi Direksi hingga Pengendali


Kamis, 21 Desember 2023 / 08:15 WIB
Intip Rekomendasi Saham yang Banyak Diakumulasi Direksi hingga Pengendali
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan lantai di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Tribunnews/Jeprima


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

"Misalnya ketika melakukan penjualan, motif-nya apa? Karena sebagai investor, selain lihat fundamental emiten, kita juga lihat siapa manajemen dan pemegang sahamnya. Kalau pemegang saham utama saja exit, arah perusahaan akan seperti apa?" ungkap Riska.

Sementara itu, Founder WH-Project William Hartanto mengamati signifikan atau tidaknya dampak transaksi para pengendali maupun top management, ditentukan sejumlah faktor. Pertama, tergantung dari porsi saham yang dijual atau dibeli. 

Kedua, bagaimana tujuannya, apakah hanya strategi investasi pribadi atau ada aksi korporasi. Ketiga, tergantung dari siapa pihak atau tokoh yang melakukan transaksi. Jika itu dari market movers, maka bisa memberikan dampak signifikan bagi pergerakan harga sahamnya.

William memandang jika penjualan dilakukan ketika tren harga saham sedang naik, bisa jadi itu merupakan aksi profit taking. Sebaliknya, jika diborong ketika terjadi koreksi, umumnya hal itu memberikan sinyal harga sedang menarik dan saham ini layak diakumulasi.

Founder CTA Saham Andri Zakaria mengingatkan, transaksi oleh para pengendali atau top management bisa jadi tidak mencerminkan kepentingan emiten, melainkan lebih kepada kebutuhan pribadi. Meski begitu, hal ini tetap bisa memberikan sinyal kepada investor ritel atau institusi mengenai kondisi dan prospek emiten.

Bagi yang ingin membuntuti aksi tersebut,  mesti tetap mencermati momentum teknikal sahamnya, terutama untuk kebutuhan trading jangka pendek. Di antara saham-saham yang ditransaksikan oleh pengendali atau top management-nya, Andri melirik saham TPIA, AKRA, GOTO, UVCR, SSMS, IRRA dan EDGE.

William menyematkan rekomendasi buy untuk saham GOTO, IRRA dan SSMS. Lalu sell on strength terhadap saham TPIA. Sementara itu, Hans menjagokan saham SMGR dan AKRA. Sedangkan Riska menyodorkan saham SMGR sebagai pilihan investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×