Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) diyakini mampu melanjutkan kinerja positif pada tahun ini. Sentimen utama pemulihan ekonomi dan kenaikan permintaan bakal membuat BRPT mencatatkan pertumbuhan kinerja.
Sebagai informasi, BRPT berhasil menorehkan kinerja yang mentereng di tahun 2021. Hal ini tercermin dari kenaikan pendapatan emiten milik taipan Prajogo Pangestu ini menjadi US$ 3,15 miliar atau naik 35,17% secara year on year (yoy). Padahal pada 2020, pendapatannya hanya US$ 2,33 miliar.
Kenaikan pendapatan tersebut pada akhirnya ikut membuat bottom line BRPT tumbuh subur. Tercatat, laba bersih BRPT pada 2021 mencapai US$ 109,11 juta, atau tumbuh 157% dari laba bersih di periode 2020 yang sebesar US$ 42,37 juta
Analis Kanaka Hita Solvera Andika Labora meyakini, kinerja positif BRPT pada tahun 2021 akan terjaga di tahun ini. Menurutnya, saat ini secara sentimen maupun fundamental, BRPT berada dalam posisi yang solid.
Baca Juga: Ini Faktor Pendorong Melonjaknya Laba Bersih Barito Pacific (BRPT) Sepanjang 2021
Dari bisnis geothermal lewat anak usahanya, yakni PT Star Energy misalnya. Bisnis ini prospeknya terus semakin membaik seiring meningkatnya kesadaran akan energi terbarukan. Selain itu, BRPT juga seharusnya diuntungkan oleh bisnis anak usaha lainnya, yakni PT Chandra Asri Petrochemicals Tbk (TPIA) seiring mulai menggeliatnya kembali sektor ini.
“Saat ini permintaan bahan baku plastik terus semakin meningkat di tengah naiknya mobilitas masyarakat karena kondisi pandemi Covid-19 yang berangsur membaik,” kata Andika kepada Kontan.co.id, Kamis (21/4).
Secara umum, dengan membaiknya aktivitas ekonomi pada tahun ini, Andika meyakini hal tersebut akan jadi sentimen utama yang akan berpeluang meningkatkan kinerja BRPT pada tahun ini.
Namun, dari sisi bisnis petrokimia menurutnya terdapat tantangan yang harus dihadapi BRPT, yakni masih tingginya harga minyak dunia. Pasalnya, tingginya harga minyak akan ikut mengangkat harga naphtha yang merupakan salah satu bahan baku utama produksi plastik. Padahal, di saat yang bersamaan permintaan terhadap plastik pada tahun ini mengalami kenaikan.
“Ini pada akhirnya dapat berdampak pada bottom line perseroan,” imbuh Andika.
Saat ini, Andika merekomendasikan untuk buy on weakness pada saham BRPT dengan level suport di Rp 825. Adapun, target harga yang ia pasang untuk BRPT adalah Rp 1.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News