Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,15% ke level 7.288,82 pada Senin (26/2). Bersamaan, investor asing mencatat aksi jual bersih atau net sell senilai Rp 912,86 miliar di pasar reguler
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, pelemahan IHSG diperkirakan karena investor masih cenderung memasang sikap wait and see terhadap arah kebijakan Bank Sentral AS Federal Reserve. Investor juga masih menunggu akan hasil akhir pemilu.
“Di sisi lain, investor juga menanti akan data ekonomi AS dan China,” terang Herditya kepada Kontan.co.id, Senin (26/2).
Sementara itu, perdagangan Selasa (27/2) diproyeksi akan sepi sentimen. Analis Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis menyebut, dari dalam negeri tidak banyak data yang rilis pada pekan ini, kecuali inflasi di akhir pekan yang diperkirakan masih stabil di kisaran 2,5% year-on-year (yoy). “Artinya, inflasi masih berada dalam batas asumsi APBN 2024,” terang Alrich.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,15% ke 7.283 Pada Senin (26/2), CPIN, ACES, UNTR Jadi Top Gainers LQ45
Sejumlah data ekonomi eksternal diperkirakan tidak terlalu baik. Germany Gfk Consumer Confidence diperkirakan masih negatif di Maret 2024.
Dari AS, durable goods order diperkirakan turun hingga 4,8% secara bulanan di Januari 2024, dibandingkan kondisi stagnan (0%) di Desember 2023. Meski demikian, US Consumer Confidence relatif stabil di angka 114,8 di Februari 2024.
Dus, Alrich memproyeksikan, IHSG kembali konsolidatif dalam rentang support 7.250 dan resistance 7.330 pada Selasa (27/2). Secara teknikal, kecenderungan konsolidasi ditunjukan dari pelebaran negative slope pada MACD bersamaan dengan terbentuknya pola doji star pada perdagangan Senin (26/2).
Sementara, Herditya menyebut, IHSG berpeluang menguat dalam jangka pendek dengan level support 7.252 dan resistance 7.295. Investor dapat mencermati saham HRUM dengan target harga Rp 1.280-Rp 1.400, AEGS dengan harga Rp 98 – Rp 104, dan saham BIRD di level Rp 1.850- Rp 1.900.
Sedangkan, Alrich merekomendasikan investor dapat memperhatikan peluang trading buy pada saham BBNI, CPIN, dan JPFA, dan speculative buy pada saham WEHA dan CHEM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News