Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi
Dan dalam jangka panjang, posisi Chandra Asri Petrochemical sebagai market leader industri petrokimia Indonesia, serta perbaikan ekonomi global (terutama China) akan terus mendukung kinerja segmen kimia ke depan.
Di samping itu, BRPT juga akan menambah lini bisnis kimia baru, dengan membangun pabrik caustic soda berkapasitas 400.000 ton per tahun serta ethylene dichloride (EDC) berkapasitas 500.000 ton per tahun, serta pabrik kedua Chandra Asri Petrochemical (CAP2) yang akan melipatgandakan kapasitas pabriknya hingga 2 kali lipat.
Harga kompak menguat
Saham-saham emiten Grup Barito berkinerja cukup baik di tengah pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang moderat. BRPT misalnya, menguat 19,56%, TPIA menguat 18,35%, dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) menguat 25,86% dalam sebulan perdagangan.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, secara teknikal, dalam time frame (jangka waktu) yang besar, ketiga saham tersebut memang sedang berada pada fase uptrend.
Namun demikian, investor dapat mencermati pada time frame yang lebih kecil. Sebab, Herditya mencermati dari sisi indicator, pergerakan ketiga saham ini akan terkoreksi cukup dalam terlebih dahulu. Dus, investor bisa mempertimbangkan untuk melakukan buy on weakness (BoW).
Samuel Sekuritas memberikan rating buy untuk BRPT dengan target harga sebesar Rp 1.590 per saham. Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas belum memberikan rekomendasi terhadap saham TPIA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News