kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Intip peluang kinerja reksadana pada sisa tahun ini


Selasa, 02 November 2021 / 07:00 WIB
Intip peluang kinerja reksadana pada sisa tahun ini


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana belum memperlihatkan hasil yang optimal sepanjang 10 bulan 2021. Menyisakan dua bulan lagi pada tahun ini, tercatat kinerja reksadana belum ada yang melewati 3% secara year to date (lihat tabel).

Nama Indeks Kinerja ytd (%)
Infovesta 90 Balance Fund Index 2,98
Infovesta 90 Equity Fund Index -0,56
Infovesta 90 Fixed Income Fund Index 2,96
Infovesta 90 Money Market Fund Index 2,68

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menjelaskan, kinerja reksadana berbasis deposito cukup terhambat seiring dengan tren penurunan suku bunga. Dengan semakin kecilnya imbal hasil deposito, reksadana pasar uang yang secara historis bisa memberikan imbal hasil di atas 4% per tahun, pada akhirnya kemungkinan menjadi hanya sekitar 2,5%-3,5% saja untuk tahun ini.

Baca Juga: Pelonggaran PPKM dinilai memberi efek berbeda untuk sektor ekonomi tumpuan

Sementara untuk reksadana berbasis obligasi, kekhawatiran akan tapering dan inflasi yang tinggi di luar negeri berdampak terhadap kinerjanya pada tahun ini. Rudiyanto menyebut, meski imbal hasil reksadana pendapatan tetap masih positif, persentasenya kecil. Menurutnya, reksadana yang kinerjanya di atas 3%, umumnya merupakan reksadana pendapatan tetap dengan porsi obligasi korporasi yang lebih besar

Lalu, untuk reksadana berbasis saham, dia melihat IHSG memang sudah rebound dan berkinerja apik. Tapi rebound yang terjadi di saham blue chip baru terjadi 1-2 bulan terakhir. 

“Sementara dari awal tahun, kenaikan IHSG lebih banyak dari saham sektor kesehatan dan teknologi yang bobot di reksadananya relatif kecil. Tapi, jika rally pada saham blue chip terus terjadi, diharapkan kinerjanya bisa lebih mengejar kinerja IHSG,” kata Rudiyanto kepada Kontan.co.id, Senin (1/11).

Baca Juga: PPKM darurat bikin kinerja reksadana kurang optimal sepanjang tahun ini



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×